Ok, bagi mereka yang membaca tulisan ini tentu paling sedikit pernah  menyimpan uangnya di bank, baik berupa tabungan, deposito dan lain  sebagainya. Bank yang "menyimpan" duit atau "investasi" anda ini  diwajibkan oleh hukum untuk menyertakan bunga bagi investasi yang anda  "simpan" di bank tersebut. Pendapat atau definisi orang tentang bunga  agak berbeda-beda walaupun pada dasarnya, ya, berputar-putar di situ  juga definisinya. Ada yang melihat bunga sebagai biaya sewa oleh bank  untuk "pemakaian" uang anda selama di bank tersebut. Ada juga yang  melihat bunga adalah "ganti rugi" sebagai akibat berkurangnya daya beli  uang tersebut di masa mendatang pada saat anda mengambil uang tersebut.  Karena kita mengetahui bahwa Rp. 100.000,- yang ada punya hari ini belum  tentu dapat membeli sebuah barang yang sama di kemudian hari, karena  adanya kecenderungan penurunan nilai mata uang akibat inflasi.  Mangkannya itu daripada di simpan di bawah bantal atau dibalik BH atau  kutang (ibu-ibu jaman baheula biasanya menyimpan duit mereka di  kutang, ntah sekarang ya!), tak ada salahnya kalau uang tersebut  diinvestasikan atau minimal di simpan di bank.
MACAM-MACAM BUNGA
Terdapat 3 macam bunga yang saya ketahui yaitu Bunga Sederhana  (Simple Interest), Bunga diskon (Discount Interest), dan juga Bunga  Majemuk (Compound Interest), namun yang akan saya paparkan di sini hanya  dua saja yaitu yang Simple Interest dan yang Compound Interest dengan  pendalaman atau fokus pada Compound Interest karena bunga majemuk ini  yang paling sering dijumpai terutama kalau kita menitipkan duit kita di  bank. Ok kita langsung mulai aja, yuk!
Bunga Sederhana (Simple Interest)
Bunga sederhana ini adalah bunga dengan kalkulasi satu kali saja.  Bunga ini biasanya di bayar diakhir periode perjanjian atau kontrak.  Bunga yang dibayarpun juga sesuai dengan tingkat bunga yang sesuai  dengan perjanjian atau kontrak. Perhitungan bunga ini sangat sederhana,  anak SD kelas 6 pun mungkin juga bisa menghitungnya. Rumus yang dipakai  adalah:

di mana I adalah jumlah bunga yang dibayarkan, P adalah pokok  simpanan kita, r adalah tingkat bunga menurut kontrak/perjanjian,  sedangkan t adalah lamanya waktu simpanan kita.
Kebanyakan investasi pada saat ini tidak lagi menggunakan sistem  penghitungan bunga sederhana seperti ini. Hanya beberapa tipe obligasi  saja yang masih menggunakan penghitungan bunga seperti ini.
Contoh dari bunga seperti ini adalah misalnya sebuah obligasi dengan  bunga  % yang mempunyai harga face value $1000 dan bunga dibayarkan  setiap tahun atau sebesar $125 per tahun. Setelah lima tahun total bunga  yang dibayarkan adalah:
I = 1000 X 0,125 X 5 = $625
Mudah sekali bukan?
Bunga Majemuk (Compound Interest)
Bunga majemuk ini adalah bunga yang didapatkan dari sebuah investasi  yang dibayarkan pada interval waktu yang seragam. Semua bunga yang  dibayarkan adalah dihitung berdasarkan pokok simpanan ditambah dengan  akumulasi bunga yang didapat sebelumnya
Contoh misalnya sebuah simpanan $100 yang mendapat bunga 10% per  tahun yang dibayarkan per tahun. Tabel berikut ini menunjukkan bagaimana  simpanan kita berbunga berdasarkan perhitungan bunga majemuk ini
| Tahun ke: | Saldo Awal: | Bunga yang Didapat: | Saldo Akhir: | 
| 1 | 100 | 100 X 0,1 = 10 | 110 | 
| 2 | 110 | 110 X 0,1 = 11 | 121 | 
| 3 | 121 | 121 X 0,1 = 12,1 | 133,1 | 
| 4 | 133,1 | 133,1 X 0,1 = 13,31 | 146,41 | 
| 5 | 146,41 | 146,41 X 0,1 = 14,64 | 161.05 | 
Kalau menggunakan bunga sederhana maka bunga akan didapat sebesar I =  100 X 0,1 X 5 = $50. Sedangkan jikalau menggunakan bunga majemuk  didapatkan bunga sebesar $61,05 atau lebih besar $11.05 daripada  menggunakan bunga sederhana. Saldo akhir dengan bunga majemuk di atas  dapat dihitung dengan rumus:
 Jadi kasus di atas dapat dihitung langsung dengan cara
 Jadi kasus di atas dapat dihitung langsung dengan cara atau A = $161.05.
atau A = $161.05.Rumus di atas adalah untuk bunga majemuk yang dibayarkan setahun  sekali oleh bank. Namun ada kalanya pula bank membayar 6 bulan sekali  (semiannually), 3 bulan sekali (trimonthly) bahkan sebulan sekali  (monthly), nah untuk yang tidak dibayarkan secara tahunan sebenarnya  rumusnya sama saja, hanya dimodifikasi sedikit menjadi:

Di mana A adalah saldo akhir investasi, P adalah pokok simpanan,  adalah tingkat bunga setiap kali pembayaran atau r adalah tingkat bunga pokok per tahun dan m adalah jumlah berapa kali pembayaran/pemajemukan (compounding) serta t adalah jumlah tahun pinjaman atau tahun pemajemukan.
adalah tingkat bunga setiap kali pembayaran atau r adalah tingkat bunga pokok per tahun dan m adalah jumlah berapa kali pembayaran/pemajemukan (compounding) serta t adalah jumlah tahun pinjaman atau tahun pemajemukan.
 adalah tingkat bunga setiap kali pembayaran atau r adalah tingkat bunga pokok per tahun dan m adalah jumlah berapa kali pembayaran/pemajemukan (compounding) serta t adalah jumlah tahun pinjaman atau tahun pemajemukan.
adalah tingkat bunga setiap kali pembayaran atau r adalah tingkat bunga pokok per tahun dan m adalah jumlah berapa kali pembayaran/pemajemukan (compounding) serta t adalah jumlah tahun pinjaman atau tahun pemajemukan.Misalnya contoh $750 diinvestasikan pada bunga 8% per tahun selama 5  tahun dengan bunga dibayarkan perbulan. Jadi tinggal kita masukkan saja  ke dalam rumus di atas:
 = $1117,38
= $1117,38Tidak sulit bukan? Pada dasarnya, secara teoritis (catat: secara  teoritis bukan secara praktis!) bank dapat membayarkan bunga per minggu,  per hari, per jam, per menit, per detik, per sepuluh detik, atau bahkan  terus menerus secara kontinu, namun sebelumnya coba kita bandingkan  dulu hasil di atas jika bank membayarkan bunga secara tahunan!
 = $1101,99
= $1101,99Nah, sekarang bagaimana kalau bunga dibayarkan harian? Hasilnya akan sebagai berikut:
 = $1118,82
= $1118,82Di sini kita melihat bahwa jikalau bunga dibayarkan tahunan maka total saldo investasi akhir adalah $1101,99 sedangkan jikalau bunga dibayar bulanan, saldo akhir adalah $1117,38 dan kalau bunga dibayar harian, saldo akhirnya $1118,82, di  sini kita melihat bahwa semakin sering bunga dibayarkan, kita melihat  bahwa saldo akhir semakin besar atau semakin 'menguntungkan', tapi di  sini kita juga melihat bahwa semakin sering bunga dibayarkan perbedaan  marginnya semakin tipis. Perbedaan antara per hari dan per bulan jauh  lebih sedikit dibandingkan antara per bulan dan per tahun. Ini  menandakan bahwa andaikan bank membayarkan bunganya terus menerus secara  kontinu (misalkan bunga dibayarkan lebih cepat daripada setiap detakan  jantung! bukan berarti bank akan mengeluarkan duit yang tak terhingga  banyaknya yang akan membuat bank terssebut bangkrut, bukan begitu!  Karena semakin sering bank membayarkan bunga (berdasarkan bunga majemuk)  semakin dekat ia pada suatu limit jumlah tertentu. Kenapa demikian?  Karena andaikan misalnya andaikan bank menetapkan tarif bunga 100% per  tahun selama setahun maka andaikan bank membayarkan bunga begitu  cepatnya hingga frekuensi pembayarannya mendekati "tak terhingga" maka  faktor  pada rumus penghitungan bunga majemuk di atas akan berubah menjadi
pada rumus penghitungan bunga majemuk di atas akan berubah menjadi  , dan tentu saja kita mengetahui bahwa:
, dan tentu saja kita mengetahui bahwa:
 pada rumus penghitungan bunga majemuk di atas akan berubah menjadi
pada rumus penghitungan bunga majemuk di atas akan berubah menjadi  , dan tentu saja kita mengetahui bahwa:
, dan tentu saja kita mengetahui bahwa:
inilah yang didefinisikan dalam matematika sebagai konstanta 'e'  atau sama dengan 2,7182. Jadi walaupun sesering apapun bunga yang  dibayarkan (bahkan terus menerus secara kontinu) tidak akan menghasilkan  angka yang tak terhingga. Dengan kata lain, andaikan bank  memberikan tarif bunga 100% per tahun untuk 1 tahunpun dan andaikan  bunga dibayar terus meneruspun maka saldo akhir investasi kita tidak  akan melebihi 2,7182 kali dari investasi awal kita!
BUNGA EFEKTIF
Bunga efektif ini terjadi karena adanya sistem bunga majemuk yang  saya paparkan di postingan bagian pertama. Ok, tanpa bertele-tele  langsung saja kita lihat contoh berikut. Misalkan $100 diinvestasikan selama 1 tahun dengan bunga 10% per tahun. Untuk itu mari kita lihat tabel berikut ini: 
| Bunga Dibayar m kali | Saldo Akhir Setelah Setahun | Bunga Yang Didapat | Tingkat Bunga Efektif | 
| 1 | 110 | 10 | 10% | 
| 2 | 110,25 | 10,25 | 10,25% | 
| 4 | 110,38 | 10,38 | 10,38% | 
| 12 | 110,47 | 10,47 | 10,47% | 
| 52 | 110,51 | 10,51 | 10,51% | 
| 365 | 110,52 | 10,52 | 10,52% | 
Di sini kita melihat bahwa, tarif bunga 10% per tahun yang ditetapkan oleh bank adalah tarif bunga nominal, sedangkan tarif bunga efektif  adalah tarif bunga berdasarkan jumlah bunga yang kita terima di akhir  tahun (periode). Kita melihat andaikan bunga dibayarkan sekali, maka  tarif nominalnya sama dengan tarif (bunga) efektifnya (10%). Sedangkan  Jikalau bunga dibayarkan dua kali (setiap enam bulan) maka tarif  efektifnya adalah 10,25%. Begitu pula selanjutnya, di sini kita melihat  bahwa semakin sering bunga dibayar semakin besar tarif bunga efektifnya,  namun marginnya semakin kecil.
Sebenarnya tarif bunga efektif seperti di atas dapat dicari lewat penurunan rumus berikut ini:

P dan t dapat dicoret dari ruas kiri dan kanan, menjadi:

maka rumus akhir untuk mencari tarif bunga efektif adalah:

 adalah  tarif bunga efektif, r adalah tarif bunga pertahun sedangkan m adalah  berapa kali pembayaran bunga per tahun. Maka menurut rumus yang  di’stabilo’ merah muda di atas, tarif bunga efektifnya adalah:
adalah  tarif bunga efektif, r adalah tarif bunga pertahun sedangkan m adalah  berapa kali pembayaran bunga per tahun. Maka menurut rumus yang  di’stabilo’ merah muda di atas, tarif bunga efektifnya adalah: = 0,1047 atau 10,47%
= 0,1047 atau 10,47%Sebagai contoh kita ambil salah satu kasus dari tabel di atas yaitu yang pembayaran bunganya sebanyak 12 kali dalam setahun.
Untuk tarif bunga efektif yang bunganya dibayarkan terus menerus (yang tentu saja hanya teoritis), maka  dari rumus di atas diganti dengan    (dengan e sebesar 2,7182), menjadikan rumus akhirnya adalah:
dari rumus di atas diganti dengan    (dengan e sebesar 2,7182), menjadikan rumus akhirnya adalah:
 dari rumus di atas diganti dengan    (dengan e sebesar 2,7182), menjadikan rumus akhirnya adalah:
dari rumus di atas diganti dengan    (dengan e sebesar 2,7182), menjadikan rumus akhirnya adalah:
Ok, silahkan anda mencobanya sendiri menggunakan rumus di atas untuk mencari tarif bunga efektif untuk masing-masing plan pembayaran bunga seperti tabel di atas.
Waktu Penggandaan (Doubling Time and Multiplying Time)
Biasanya dalam kita memilih investasi, fokus utamanya selain amannya investasi tersebut juga seberapa besar return yang kita dapat pada investasi tersebut. OK lah, sekarang mari kita fokus pada return  yang akan kita dapat saja, andaikan kita dihadapkan pada investasi yang  menghasilkan bunga 6% dan 10% tentu semua juga bisa melihat bahwa  investasi yang 10% lebih menghasilkan atau 'menguntungkan'. Namun  sekarang kalau kita ingin menganalisis secara sederhana seberapa besar  sih sebenarnya return dari bunga 6% itu, atau 10% itu maka Waktu Penggandaan atau Doubling Time dapat menggambarkan secara psikologis seberapa besar sebuah return tersebut. Doubling Time  adalah lamanya waktu yang diperlukan bagi sebuah investasi untuk  mencapai jumlah dua kali lipat dari investasi awal kita. Misalnya kita  berinvestasi sebesar $5.000 dengan bunga sebesar 6% per tahun, maka doubling time adalah berapa waktu atau tahun yang diperlukan bagi investasi kita untuk mencapai $10.000. Selain doubling time tentu saja ada tripling time yaitu waktu yang diperlukan untuk investasi kita agar berlipat tiga. Juga ada quadrupling time, quintupling time, dsb. Namun yang paling penting adalah doubling time. Doubling time ini dan juga multiplying time yang  lain, tidak tergantung dari jumlah uang yang diinvestasikan tapi  semata-mata hanya berpengaruh besar pada bunga yang ditawarkan investasi  tersebut. Sedangkan jumlah berapa kali bunga dibayar selama setahun  oleh bank juga mempengaruhi doubling time ini walaupun tidak begitu signifikan. Mari kita ambil contoh di atas, maka menghitung doubling time-nya adalah sebagai berikut (misalkan bunga dibayarkan perbulan oleh bank):

maka agar investasi menjadi dua kali lipat tentu A = 2P,

t = 11,53 tahun
Kalau misalnya cara tersebut terlalu panjang, ada rumus yang lebih   praktis dengan tentu saja memakai kalkulator. Rumus ini persis sama 100%   dengan langkah-langkah di atas, hanya sudah 'diperingkas' menjadi   sebuah rumus saja:
doubling time = 

(tentu r adalah tingkat bunga pertahun dan m adalah jumlah berapa kali bunga dibayar dalam setahun)
Jikalau dengan memakai rumus tersebut hasil yang didapat adalah 11,58  tahun. Perbedaan sebesar 0,05 tahun atau sebesar 18 hari adalah akibat  faktor pembulatan pada metode perhitungan di atas. Namun perbedaan 18  hari dalam 11,58 tahun tidak menjadi masalah karena doubling time  ini hanya untuk perkiraan saja dan tidak ada hubungannya dengan  keuntungan atau kerugian ekonomis secara langsung. Sebenarnya ada lagi  rumus yang lebih singkat berdasarkan asumsi bahwa bunga dibayarkan terus  menerus (kontinu). Walaupun tentu saja terdapat deviasi dengan hasil  rumus di atas, namun rumus ini cukup representatif dalam memperkirakan doubling time: 
doubling time =  Hasilnya silahkan anda coba.
 Hasilnya silahkan anda coba.
 Hasilnya silahkan anda coba.
 Hasilnya silahkan anda coba.Untuk tripling time, quadrupling time, dan sebagainya cukup menggantikan ln(2), dengan ln(3), ln(4), dan sebagainya.
Hukum 70 (The Law of 70)
Hukum 70 ini sebenarnya adalah juga untuk memperkirakan doubling time, namun caranya praktis sekali dan cukup menggunakan kalkulator sayur! (Tidak perlu kalkulator saintifik yang ada natural logarithm-nya). Rumus sederhana yang kreatif ini adalah sebagai berikut (yang sebenarnya adalah modifikasi dari rumus  diatas:
 diatas:
 diatas:
 diatas:doubling time =      ,  dengan i adalah tingkat bunga pertahun dalam persen (bukan dalam  desimal!). Ide dari Hukum 70 ini sangat sederhana, yaitu berangkat dari  fakta bahwa ln(2) = 0,6913 atau dibulatkan menjadi 0,70. Lalu 0,70 ini  dikalikan dengan 100% yang menghasilkan 70% tentu saja. Jadi kita coba  saja dengan contoh yang sudah ada (70% dibagi dengan 6%/tahun):
 ,  dengan i adalah tingkat bunga pertahun dalam persen (bukan dalam  desimal!). Ide dari Hukum 70 ini sangat sederhana, yaitu berangkat dari  fakta bahwa ln(2) = 0,6913 atau dibulatkan menjadi 0,70. Lalu 0,70 ini  dikalikan dengan 100% yang menghasilkan 70% tentu saja. Jadi kita coba  saja dengan contoh yang sudah ada (70% dibagi dengan 6%/tahun):
 ,  dengan i adalah tingkat bunga pertahun dalam persen (bukan dalam  desimal!). Ide dari Hukum 70 ini sangat sederhana, yaitu berangkat dari  fakta bahwa ln(2) = 0,6913 atau dibulatkan menjadi 0,70. Lalu 0,70 ini  dikalikan dengan 100% yang menghasilkan 70% tentu saja. Jadi kita coba  saja dengan contoh yang sudah ada (70% dibagi dengan 6%/tahun):
 ,  dengan i adalah tingkat bunga pertahun dalam persen (bukan dalam  desimal!). Ide dari Hukum 70 ini sangat sederhana, yaitu berangkat dari  fakta bahwa ln(2) = 0,6913 atau dibulatkan menjadi 0,70. Lalu 0,70 ini  dikalikan dengan 100% yang menghasilkan 70% tentu saja. Jadi kita coba  saja dengan contoh yang sudah ada (70% dibagi dengan 6%/tahun): doubling time =      = 11,66 tahun, cukup representatif untuk memperkirakan doubling time dan lebih mudah bukan? Untuk tripling time  cukup mengganti angka 70 dengan angka 110, karena ln(3) = 1,0986 dan  kalau dikalikan 100% maka akan dibulatkan menjadi 110%. Tapi untuk itu  namanya harus diganti dari Hukum 70 (The Law of 70) menjadi Hukum 110  (The Law of 110), agar sesuai dengan namanya! Hehehe..... Untuk quadrupling time dan seterusnya silahkan berkreatif ria sendiri!
 = 11,66 tahun, cukup representatif untuk memperkirakan doubling time dan lebih mudah bukan? Untuk tripling time  cukup mengganti angka 70 dengan angka 110, karena ln(3) = 1,0986 dan  kalau dikalikan 100% maka akan dibulatkan menjadi 110%. Tapi untuk itu  namanya harus diganti dari Hukum 70 (The Law of 70) menjadi Hukum 110  (The Law of 110), agar sesuai dengan namanya! Hehehe..... Untuk quadrupling time dan seterusnya silahkan berkreatif ria sendiri!
 = 11,66 tahun, cukup representatif untuk memperkirakan doubling time dan lebih mudah bukan? Untuk tripling time  cukup mengganti angka 70 dengan angka 110, karena ln(3) = 1,0986 dan  kalau dikalikan 100% maka akan dibulatkan menjadi 110%. Tapi untuk itu  namanya harus diganti dari Hukum 70 (The Law of 70) menjadi Hukum 110  (The Law of 110), agar sesuai dengan namanya! Hehehe..... Untuk quadrupling time dan seterusnya silahkan berkreatif ria sendiri!
 = 11,66 tahun, cukup representatif untuk memperkirakan doubling time dan lebih mudah bukan? Untuk tripling time  cukup mengganti angka 70 dengan angka 110, karena ln(3) = 1,0986 dan  kalau dikalikan 100% maka akan dibulatkan menjadi 110%. Tapi untuk itu  namanya harus diganti dari Hukum 70 (The Law of 70) menjadi Hukum 110  (The Law of 110), agar sesuai dengan namanya! Hehehe..... Untuk quadrupling time dan seterusnya silahkan berkreatif ria sendiri! 


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar baik menunjukkan pribadimu !