Welcome to Afive Blog

Kata-kata yang baik memiliki daya kreatif, kekuatan yang membangun hal-hal mulia, dan energi yang menyiramkan berkat-berkat kepada dunia.
JANGAN LUPA ISI BUKU TAMU

Sabtu, 03 November 2012

TATA CARA SHALAT TASBIH (LENGKAP DAN BENAR)

Share on :
 Oleh: Afiful Ikhwan[*]


A.     Pengertian dan Cara Shalat Tasbih

Shalat tasbih termasuk salah satu shalat sunat yang dianjurkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Kalau bisa dilakukan setiap malam, jika tidak mampu seminggu sekali, jika tidak mampu juga sebulan sekali, jika tidak mampu juga setahun sekali atau tidak mampu juga seumur hidup sekali. Demikianlah anjuran agama Islam yang tidak memaksa untuk melakukan ibadah secara ikhlas.

Shalat sunat tasbih semua riwayat sepakat dengan empat rokaat, jika pada siang hari dengan satu kali salam (langsung niat empat rakaat), sedang di malam hari dua rokaat-dua rokaat dengan dua kali salam (dua kali shalat dengan masing-masing 2 rakaat) dengan tasbih sebanyak 75 kali tiap raka’atnya, jadi keseluruhan bacaan tasbih dalam shalat tasbih 4 rokaat tersebut 300 kali tasbih.

Kata Syaikh Ali al-Khawwash, ‘Sebaiknya shalat tasbih dilakukan sebelum shalat hajat, karena shalat tasbih ini menghapus dosa-dosa, dengan demikian menjadi sebab terkabulnya hajat’

B.     Niat Shalat Tasbih

Niat untuk shalat tasbih yang dilakukan dengan dua kali salam (2 rakaat):

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Sedang untuk yang satu kali salam (4 rakaat) sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Secara umum, shalat tasbih sama dengan tata cara shalat yang lain, hanya saja ada tambahan bacaan tasbih yaitu:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Lafadz ini diucapkan sebanyak 75 kali pada tiap raka’at dengan perincian sebagai berikut.
  • Sesudah membaca Al-Fatihah dan surah sebelum ruku sebanyak 15 kali,
  • Ketika ruku’ sesudah membaca do’a ruku’ dibaca lagi sebanyak 10 kali,
  • Ketika bangun dari ruku’ sesudah bacaan i’tidal dibaca 10 kali,
  • Ketika sujud pertama sesudah membaca do’a sujud dibaca 10 kali,
  • Ketika duduk diantara dua sujud sesudah membaca bacaan antara dua sujud dibaca 10 kali,
  • Ketika sujud yang kedua sesudah membaca do’a sujud dibaca lagi sebanyak 10 kali,
  • Ketika bangun dari sujud yang kedua sebelum bangkit (duduk istirahat) dibaca lagi sebanyak 10 kali. (Terus baru berdiri tuk rakaat yang kedua).
Demikianlah rinciannya, bahwa shalat Tasbih dilakukan sebanyak 4 raka’at dengan sekali tasyahud, yaitu pada raka’at yang keempat lalu salam (jika dilakukan pagi hari). Bisa juga dilakukan dengan cara dua raka’at-dua raka’at (jika dilakukan malam hari), Sesuai yang diterangkan oleh Rasulullah SAW: “Shalat malam itu, dua-dua” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim) di mana setiap dua raka’at membaca tasyahud kemudian salam.Waktu shalat tasbih yang paling utama adalah sesudah tenggelamnya matahari, sebagaimana dalam riwayat ‘Abdullah bin Amr. Tetapi dalam riwayat Ikrimah yang mursal diterangkan bahwa boleh malam hari dan boleh siang hari. Wallâhu A’lam.

Anjuran shalat tasbih ini sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sebuah hadist dari Ibnu ‘Abbas:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ: أَنََّ رَسُوْلُ اللهِ صَلََّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلََّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَلِّبْ: يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهْ !! أَلاَ أُعْطِيْكَ؟ أَلاَ أُمْنِحُكَ؟ أَلاَ أُحِبُّكَ؟ أَلاَ أَفْعَلُ بِكَ عَشَرَ خِصَالٍ, إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللهُ لَكَ ذَنْبِكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ, قَدِيْمَهُ وَحَدِيْثَهُ, خَطْأَهُ وَعَمْدَهُ, صَغِيْرَهُ وَكَبِيْرَهُ, سِرَّهُ وَعَلاَنِيَّتَهُ. عَشَرَ خِصَالٍ, أَنْ تُصَلِّيْ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُوْرَةً, فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ, وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاََّّ اللهِ وَالله ُأَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً, ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُوْلُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا, ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوْعِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا, ثُمَّ تَهْوِيْ سَاجِدًا فَتَقُوْلُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا, ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُوْدِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا, ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا, ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا, فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُوْنَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ, إِذَا اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيْهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ, فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِيْ كُلِّ جُمْعَةٍ مَرَّةً, فَإِنْ لََمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً, فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةِ مَرَّةً, فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمْرِكَ مَرَّةً.

Artinya:
“Dari Ibnu ‘Abbâs, bahwasanya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada ‘Abbâs bin ‘Abdul Muththalib, ‘Wahai ‘Abbas, wahai pamanku, maukah kamu apabila aku beri? Bolehkah sekiranya aku beri petunjuk padamu? Tidakkah kau mau? saya akan tunjukkan suatu perbuatan yang mengandung 10 keutamaan, yang jika kamu melakukannya maka diampuni dosamu, yaitu dari awalnya hingga akhirnya, yang lama maupun yang baru, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nampak. 
Semuanya 10 macam. Kamu shalat 4 rakaat. Setiap rakaat kamu membaca Al-Fatihah dan satu surah. Jika telah selesai, maka bacalah Subhanallâhi wal hamdulillâhi wa lâ ilâha illallâh wallahu akbar sebelum ruku’ sebanyak 15 kali, kemudian kamu ruku’ lalu bacalah kalimat itu di dalamnya sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari ruku’ (I’tidal) baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari sujud baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud lagi dan baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari sujud sebelum berdiri baca lagi sebanyak 10 kali, maka semuanya sebanyak 75 kali setiap rakaat. Lakukan yang demikian itu dalam empat rakaat. Lakukanlah setiap hari, kalau tidak mampu lakukan setiap pekan, kalau tidak mampu setiap bulan, kalau tidak mampu setiap tahun dan jika tidak mampu maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu."[†] (HR. Abu Daud no. 1297)

Dari Anas bin Malik bahwasannya Ummu Sulaim pagi-pagi menemui Baginda Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata, ajarilah saya beberapa kalimat yang saya ucapkan didalam shalatku, maka beliau bersabda:

كَبِّرِى اللَّهَ عَشْرًا وَسَبِّحِى اللَّهَ عَشْرًا وَاحْمَدِيهِ عَشْرًا ثُمَّ سَلِى مَا شِئْتِ يَقُولُ نَعَمْ نَعَمْ ». قَالَ وَفِى الْبَابِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَالْفَضْلِ بْنِ عَبَّاسٍ وَأَبِى رَافِعٍ. قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَنَسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ. وَقَدْ رُوِىَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- غَيْرُ حَدِيثٍ فِى صَلاَةِ التَّسْبِيحِ وَلاَ يَصِحُّ مِنْهُ كَبِيرُ شَىْءٍ. وَقَدْ رَأَى ابْنُ الْمُبَارَكِ وَغَيْرُ وَاحِدٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ صَلاَةَ التَّسْبِيحِ وَذَكَرُوا الْفَضْلَ فِيهِ. حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ حَدَّثَنَا أَبُو وَهْبٍ قَالَ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الْمُبَارَكِ عَنِ الصَّلاَةِ الَّتِى يُسَبَّحُ فِيهَا فَقَالَ يُكَبِّرُ ثُمَّ يَقُولُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ ثُمَّ يَقُولُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ يَتَعَوَّذُ وَيَقْرَأُ (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) وَفَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً ثُمَّ يَقُولُ عَشْرَ مَرَّاتٍ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ يَرْكَعُ فَيَقُولُهَا عَشْرًا. ثُمَّ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فَيَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ يَسْجُدُ فَيَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ يَرْفَعُ رَأْسَهُ فَيَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ يَسْجُدُ الثَّانِيَةَ فَيَقُولُهَا عَشْرًا يُصَلِّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ عَلَى هَذَا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ تَسْبِيحَةً فِى كُلِّ رَكْعَةٍ يَبْدَأُ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ بِخَمْسَ عَشْرَةَ تَسْبِيحَةً ثُمَّ يَقْرَأُ ثُمَّ يُسَبِّحُ عَشْرًا فَإِنْ صَلَّى لَيْلاً فَأَحَبُّ إِلَىَّ أَنْ يُسَلِّمَ فِى الرَّكْعَتَيْنِ وَإِنْ صَلَّى نَهَارًا فَإِنْ شَاءَ سَلَّمَ وَإِنْ شَاءَ لَمْ يُسَلِّمْ. قَالَ أَبُو وَهْبٍ وَأَخْبَرَنِى عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِى رِزْمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ قَالَ يَبْدَأُ فِى الرُّكُوعِ بِسُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَفِى السُّجُودِ بِسُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى ثَلاَثًا ثُمَّ يُسَبِّحُ التَّسْبِيحَاتِ. قَالَ أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ وَحَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ زَمْعَةَ قَالَ أَخْبَرَنِى عَبْدُ الْعَزِيزِ وَهُوَ ابْنُ أَبِى رِزْمَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ إِنْ سَهَا فِيهَا يُسَبِّحُ فِى سَجْدَتَىِ السَّهْوِ عَشْرًا عَشْرًا قَالَ لاَ إِنَّمَا هِىَ ثَلاَثُمِائَةِ تَسْبِيحَةٍ.

Artinya:
"Bertakbirlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali, bertasbihlah kepada Allah sepuluh kali dan bertahmidlah (mengucapkan alhamdulillah) sepuluh kali, kemudian memohonlah (kepada Allah) apa yang kamu kehendaki, niscaya Dia akan menjawab: ya, ya, (Aku kabulkan permintaanmu)." (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Ibnu Abbas, Abdullah bin Amru, Al Fadll bin Abbas dan Abu Rafi'. Abu Isa berkata, hadits anas adalah hadits hasan gharib, telah diriwayatkan dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam selain hadits ini mengenai shalat tasbih, yang kebanyakan (riwayatnya) tidak shahih. Ibnu Mubarrak dan beberapa ulama lainnya berpendapat akan adanya shalat tasbih, mereka juga menyebutkan keutamaan shalat tasbih. Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin 'Abdah Telah mengabarkan kepada kami Abu Wahb dia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin Al Mubarak tentang shalat tasbih yang didalamnya terdapat bacaan tasbihnya, dia menjawab, ia bertakbir kemudian membaca Subhaanaka Allahumma Wa Bihamdika Wa Tabaarakasmuka Wa Ta'ala Jadduka Walaa Ilaaha Ghairuka kemudian dia membaca Subhaanallah Walhamdulillah Wa Laailaaha Illallah Wallahu Akbar sebanyak lima belas kali, kemudian ia berta'awudz dan membaca bismillah dilanjutkan dengan membaca surat Al fatihah dan surat yang lain, kemudian ia membaca Subhaanallah Walhamdulillah Wa Laailaaha Illallah Wallahu Akbar sebanyak sepuluh kali, kemudian ruku' dan membaca kalimat itu sepuluh kali, lalu mengangkat kepala dari ruku' dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, kemudian sujud dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, lalu mengangkat kepalanya dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, kemudian sujud yang kedua kali dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, ia melakukan seperti itu sebanyak empat raka'at, yang setiap satu raka'atnya membaca tasbih sebanyak tujuh puluh lima kali, disetiap raka'atnnya membaca lima belas kali tasbih, kemudian membaca Al Fatehah dan surat sesudahnya serta membaca tasbih sepuluh kali-sepuluh kali, jika ia shalat malam, maka yang lebih disenagi adalah salam pada setiap dua raka'atnya. Jika ia shalat disiang hari, maka ia boleh salam (di raka'at kedua) atau tidak. Abu Wahb berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Abdul 'Aziz bin Abu Rizmah dari Abdullah bahwa dia berkata, sewaktu ruku' hendaknya dimulai dengan bacaan Subhaana Rabbiyal 'Adziimi, begitu juga waktu sujud hendaknya dimulai dengan bacaan Subhaana Rabbiyal A'la sebanyak tiga kali, kemudian membaca tasbih beberapa kali bacaan. Ahmad bin 'Abdah berkata, Telah mengabarkan kepada kami Wahb bin Zam'ah dia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Abdul 'Aziz dia adalah Ibnu Abu Zirmah, dia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin Mubarak, jika seseorang lupa (waktu mengerjakan shalat tasbih) apakah ia harus membaca tasbih pada dua sujud sahwi sebanyak sepuluh kali-sepuluh kali? Dia menjawab, tidak, hanya saja (semua bacaan tasbih pada shalat tasbih) ada tiga ratus kali. (HR. Tirmidzi no. 481)

Kedua hadits di atas adalah hadits yang menjelaskan tata cara shalat tasbih. Intinya, shalat tasbih dilakukan dengan 4 raka’at. Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa shalat tasbih jumlahnya empat raka’at dan tidak boleh lebih dari itu.

C.     Para Ulama yang Menshahihkan Hadits Shalat Tasbih

  1. Abu Dâud As-Sijistâny. Beliau berkata, “Tidak ada, dalam masalah shalat Tasbih, hadits yang lebih shahih dari hadits ini.”
  2. Ad-Dâraquthny. Beliau berkata, “Hadits yang paling shahih dalam masalah keutamaan Al-Qur`ân adalah (hadits tentang keutamaan) Qul Huwa Allâhu Ahad, dan yang paling shahih dalam masalah keutamaan shalat adalah hadits tentang shalat Tasbih.”
  3. Al-Âjurry.
  4. Ibnu Mandah.
  5. Al-Baihaqy.
  6. Ibnu As-Sakan.
  7. Abu Sa’ad As-Sam’âny.
  8. Abu Musa Al-Madiny.
  9. Abu Al-Hasan bin Al-Mufadhdhal Al-Maqdasy.
  10. Abu Muhammad ‘Abdurrahim Al-Mishry.
  11. Al-Mundziry dalam At-Targhib Wa At-Tarhib dan Mukhtashar Sunan Abu Dâud .
  12. Ibnush Shalâh. Beliau berkata, “Shalat Tasbih adalah sunnah, bukan bid’ah. Hadits-haditsnya dipakai beramal dengannya.”
  13. An-Nawawy dalam At-Tahdzîb Al - Asma` Wa Al-Lughât .
  14. Abu Manshur Ad Dailamy dalam Musnad Al-Firdaus .
  15. Shalâhuddin Al-‘Alâi. Beliau berkata, “Hadits shalat Tasbih shahih atau hasan, dan harus (tidak boleh dha’if).”
  16. Sirajuddîn Al-Bilqîny. Beliau berkata, “Hadits shalat tasbih shahih dan ia mempunyai jalan-jalan yang sebagian darinya menguatkan sebagian yang lainnya, maka ia adalah sunnah dan sepantasnya diamalkan.”
  17. Az-Zarkasyi. Beliau berkata, “Hadits shalat Tasbih adalah shahih dan bukan dha’if apalagi maudhu’ (palsu).”
  18. As-Subki.
  19. Az-Zubaidy dalam Ithâf As-Sâdah Al-Muttaqîn 3/473.
  20. Ibnu Nâshiruddin Ad-Dimasqy.
  21. Al-Hâfidz Ibnu Hajar dalam Al-Khishâl Al-Mukaffirah Lidzdzunûb Al-Mutaqaddimah Wal Muta`Akhkhirah , Natâijul Afkâr Fî Amâlil Adzkâr dan Al-Ajwibah ‘Alâ Ahâdits Al-Mashâbîh.
  22. As-Suyûthy.
  23. Al-Laknawy.
  24. As-Sindy.
  25. Al-Mubârakfûry dalam Tuhfah Al-Ahwadzy .
  26. Al-‘Allamah Al-Muhaddits Ahmad Syâkir rahimahullâh.
  27. Al-‘Allamah Al-Muhaddits Nâshiruddîn Al-Albâny rahimahullâh dalam Shahîh Abi Dâud (hadits 1173-1174), Shahîh At-Tirmidzy , Shahîh At-Targhib (1/684-686) dan Tahqîq Al-Misykah (1/1328-1329).
  28. Al-‘Allamah Al-Muhaddits Muqbil bin Hâdy Al-Wâdi’iy rahimahullâh dalam Ash-Shahîh Al-Musnad Mimmâ Laisa Fî Ash-Shahihain .
D.    Do’a Setelah Shalat Tasbih:

·       اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ تَوْفِيْقَ اَهْلِ اْلهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ اْليَقِيْن وَمُنَاصَحَةَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزَمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجَدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ اْلعِلْمِ حَتىَّ اَخَافَكَ .
·       اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ مَخَافَةً تُحْجِزُنِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَعَاتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى اُنَاصِحَكَ فِى التَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ وَحَتَّى اُخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّالَكَ وَحَتَّى اَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِى اْلأُمُوْرِ كُلِّهَا وَاُحْسِنَ الظَّنَّ بِكَ سُبْحَانَ خَالِقِ النُّوْرِ رَبَّنَا اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَغْفِرْلَنَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّّاحِمِيْن.

E.     Bid’ah yang sering ditemukan dalam Shalat Tasbih

Untuk melengkapi pembahasan yang singkat ini, maka saya sertakan juga penyimpangan-penyimpangan (bid’ah–bid’ah) yang banyak terjadi disekitar pelaksanaan shalat tasbih, di antaranya adalah:
  1. Mengkhususkan pelaksanaannya pada malam Jum’at saja.
  2. Dilakukan secara berjama’ah terus menerus.
  3. Diiringi dengan bacaan-bacaan tertentu, baik sebelum maupun sesudah shalat.
  4. Tidak mau shalat kecuali bersama imamnya, jamaahnya, atau tarekatnya.
  5. Tidak mau shalat kecuali di masjid tertentu.
  6. Keyakinan sebagian orang yang melakukannya bahwa rezekinya akan bertambah dengan shalat tasbih.
  7. Membawa binatang-binatang tertentu untuk disembelih saat sebelum atau sesudah shalat tasbih, disertai dengan keyakinan-keyakinan tertentu.

F.      Kesimpulan
Hadits tentang shalat tasbih adalah hadits yang tsabit/sah dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, maka boleh diamalkan sesuai dengan tata cara yang telah disebutkan diatas.

- Wallâhu A’lam bi ash-Shawâb -

[*]Penulis Mahasiswa Pascasarjana Program Doktor S3 UIN Malang yang sedang mencari jati diri dihadapan Tuhannya.
[†]Diriwayatkan oleh Abu Dawud, 1297; Ibnu Majah, 1387; Ibnu Khuzaimah, 1216; al-Hakim dalam al-Mustadrak, 1233; al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra, 3/51-52, dan lainnya dari jalan Abdurrahman bin Bisyr bin Hakam, dari Abu Syu’aib Musa bin Abdul Aziz, dari Hakam bin Abban, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas. Sanad ini berderajat hasan.
Properties

Share / Save / Like

170 komentar:

  1. Saya pikir tdklah bijak jika masalah bid'ah pada point 1. Mengkususkan malam jumat saja.... Coba Hadis Roslallah s.a.w dipahami lg... Makasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah solat tasbih ini bisa di lakukan selain malem jumat

      Hapus
    2. Blh stiap hari klo tak sanggup blh seminggu sekali bahkan blh sebulan sekali , krn ni sunnah..

      Hapus
  2. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Salam Silaturahmi Saya Ucapkan Kepada Bpk. Dimas Ardi.

    Terimakasih telah menyempatkan diri mampir ke blog saya dan memberi komentar yang membangun.

    Kenapa masalah bid'ah saya letakan point 1. yakni mengkhusukan malam jum'at? karena saya berangkat dari lapangan/kehidupan umum yang dijalani masyarakat Islam dlm hal ibadah, banyak saudara muslim yang mengkhususkan shalat tasbih ini pada malam jum'at, coba kita teliti dan cari hadist yang mengutamakan shalat tasbih belum ditemukan, kenapa sya katakan blm ditemukan? karena mungkin hadist tsb mmg ada, akan tetapi dgn keterbatasan sya selaku manusia biasa blm menemukannya. demikian alasan sya meletakkan point 1. karena hal yg sering ditemukan dan itu bukan ajaran Rasul (Bid'ah), sekiranya menurut bpk ada kekeliruan, mohon sertakan alasan dan refrensi hadistnya untuk menguatkan dan menambah pengetahuan sya khusunya dan pembaca umumnya. syukron.

    Wallahu'alam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saefurrochman

      assalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh,sahabat sahabatku kaum muslimin muslimat di mana saja berada. maaf sebelumnya. tolonglah saudaraku jangan di masalahkan lagi yang penting bagaimana kita mengatur waktu menyempatkan diri untuk melaksanakan sholat tasbih tsb. nah yg jadi masalah bagi kita adalah mengapa kita malas ibadah ??????????????????. tOLONG CARIKAN SOLUSINYA UNTUK KITA DAN REKAN2 KITA SE AGAMA BIAR SENENG IBADAH

      Wassalam

      Hapus
    2. Bid,ah itu apa sih koq menyimpang maksudnya apa gan ustad? Apakah kalo melaksanakan hal sunah dimalam jum,at itu bisa dikatakan menyimpang juga tad?

      Hapus
    3. Mungkin dalam hal ini, saya hanya benar-benar ingin tau. Apakah ada larangan yang jelas dari Rasululloh SAW bahwa "Tidak boleh mengkhususkan Shalat tasbih pada malam Jum'at !!!"
      Kalau ada, Demi Allah akan saya hindari...
      Syukron Tadz...

      Hapus
    4. Kalau menurut saya itu bukan bid'ah, kalaupun bid'ah bukan yang perlu dipersoalkan/dlolalah. Dalam kitab imam al Ghazali menerangkan bahwa nabi menghimbau untuk melaksanakan shalat tasbih kalau bisa setiap hari, kalau gak bisa seminggu sekali, kalau gak bisa sebulan sekali, kalau gak bisa setahun sekali, kalau gak bisa seumur hidup sekali. jadi terserah kapan saja yang penting adalah melakukan bukan waktunya kapan.

      Hapus
    5. Mhn ditinjau kembali menempatkan bid'ah shalat tasbih di malam Jumat. Hadits tersebut membolehkan setiap minggu. Mengambil malam Jumat lbh utama karena jumat adalah sayyidul ayyam. Kalau pembiasaan didasarkan pada landasan hadits lain ttg keutamaam malam Jumat rasanya TIDAK BIJAK MEMBID'AHKAN amalan yang berlandaskan naqli juga. Bagaimana kalau ada pembiasaan di malam minggu, apakah kalau shalat tasbih dilaksanakan setiap malam minggu juga menjadi bid'ah? Kalau bid'ah hasanah berdasarkan pertimbangan naql kiranya juga tdk apa-apa ....

      Hapus
    6. Mhn ditinjau kembali menempatkan bid'ah shalat tasbih di malam Jumat. Hadits tersebut membolehkan setiap minggu. Mengambil malam Jumat lbh utama karena jumat adalah sayyidul ayyam. Kalau pembiasaan didasarkan pada landasan hadits lain ttg keutamaam malam Jumat rasanya TIDAK BIJAK MEMBID'AHKAN amalan yang berlandaskan naqli juga. Bagaimana kalau ada pembiasaan di malam minggu, apakah kalau shalat tasbih dilaksanakan setiap malam minggu juga menjadi bid'ah? Kalau bid'ah hasanah berdasarkan pertimbangan naql kiranya juga tdk apa-apa ....

      Hapus
    7. Saudaraku muslim .. aku hanya mengutip kata2 guruku.. jangan mudah mengatakan bid'ah jika kuta blm hafidz quran dan hafal minimal 1000 ( mungkin bisa lebih ) hadist dan fiqih.. beliau bijaksakan dalam mengambil sikap utk tak mudah menjadikan bid'ah sebuah amalan

      Hapus
    8. mungkin yang melakukannya setiap malam jumat itu berharap kebaikan dari sholat tasbih ini lebih besar lagi. mengingat hari jumat sangat diutamakan. hari jumat disebut sayyidil ayyam, hajinya orang fakir dan lebarannya orang miskin

      Hapus
  3. Mengapa banyak yg melakukan sholat tasbih pada malam jum'at?
    Menurut saya itu hanya MEMPOSISIKAN sholat tasbih pada malam yang diistimewakan tentunya agar lebih mudah mendapatkan rahmat dan hidayahNya.
    silahkan pelajari hadist tentang malam dan hari jum'at. Wallahu'alam

    BalasHapus
    Balasan
    1. cocok, setuju gan, mengkhususkan mengerjakan amalam sunah dimalam jumat krn disamping keutamaan ibadah di hari sayyidul ayyam, jg dlm rangka agar bs istiqomah, karna nyatanya kalo istiqomah setiap hari berat dan tdk mampu, maka setiap minggu dan malam jumat itu lebih utama, gk perlu dikaitkan dengan persoalan bid'ah, justru jika berpendapat demikian penulis mengada2 menentukan hukum sendiri.

      Hapus
    2. cocok, setuju gan, mengkhususkan mengerjakan amalam sunah dimalam jumat krn disamping keutamaan ibadah di hari sayyidul ayyam, jg dlm rangka agar bs istiqomah, karna nyatanya kalo istiqomah setiap hari berat dan tdk mampu, maka setiap minggu dan malam jumat itu lebih utama, gk perlu dikaitkan dengan persoalan bid'ah, justru jika berpendapat demikian penulis mengada2 menentukan hukum sendiri.

      Hapus
  4. Terimakasih Anonim diatas saya telah berkunjung. salam silaturahmi saya haturkan.

    Nah.., yg dikhawatirkan.., para pelaku shalat tasbih hanya melakukannya di malam jum'at saja sehingga dimalam2 yg lain tidak dilakukan dgn alasan kemuliaan maljum itu, harapan penulis maksdnya tidak mengkhususkan saja di malam jum'at, sehingga di malam2 lain ketika bangun hendak shalat tahajud tdk di lakukan krna bkn maljum. ingat "mengkhususkan" silahkan pahami pengertian "khusus".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
      Maaf ikut berpendapat ...iya ada benarnya ..klau malam Jumat saja di adakan padahal malam biasa jg boleh...sy menegerti maksudnya..meski sy belum bisa mengatakan bidah atau bukan
      Wassalam

      Hapus
  5. Lebih bijak kalau kita kerjakan saja Sholat Tasbih itu,..
    dengan niat tulus Ilahi anta maksudi wa ridhoka matlubi.
    mau malam khusus atau setiap malam,daripada tidak sama sekali.Biarlah Allah yang menilai kita..

    BalasHapus
  6. assalamualaikum....katanya kan boleh setiap hari,seminggu sekali hr, setahun sekali, nah....klo sekali seumur hidup maksudnya apa itu.....???? apa segitu lemahny umat islam....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanalloha itu bijak dari pada tidak dan itu masuk diakal karena bid,ah blm tentu jelek atw inilah bid,ah hasanah

      Hapus
  7. Assalammuailku. Wr wb..
    Salam ..
    Sedikit aja.. Saya pernah melakukan shalat sunnah tasbih..
    Tpi apabila lupa hitungan tasbih .. Apakah harus mengulang nya..
    Mohon bila diketahui..
    Tolong di kasih tau..
    Dan bagi2 donk ilmu agamanya..
    Agar kita selalu menjadi umat yg di bukakan pintu kasih cinta Allah SWT..
    Terima kasih.
    Wallaikumsalam. Wr wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aslmwwb,insyallah gak pa2 lupa jmlah bcaan tasbih,Allah SWT tdk menyulitkan hambaNya dlm bribdah,lkukan sujud syahwi aja,,,ushakan khusuk tyap menghadapNya,,,mga qta sma snntyasa dlm RahmatNya,ma'f numpang coment

      Hapus
    2. Aslmwwb,insyallah gak pa2 lupa jmlah bcaan tasbih,Allah SWT tdk menyulitkan hambaNya dlm bribdah,lkukan sujud syahwi aja,,,ushakan khusuk tyap menghadapNya,,,mga qta sma snntyasa dlm RahmatNya,ma'f numpang coment

      Hapus
    3. Tidak semua tahshish dipandang bidah Bro! Tahshish yg dianggap bid'ah adalah tahshish yg diiringi keyakinan bahwa ibadah sunnah yg jika dilaksanakan di waktu lain tidak atau berkurang berkahnya. Kl senua tahshish dianggap bidah, maka ngaji tiap hari Ahad bidah. Menuntut ilmu tiap hari Senin smp Jumat itu bidah. Membaca AlQuran tiap habis shalat shubuh bisa jd bidah. Silaturahim ke orang tua tiap hari Jumat bidah .... Beraga teh cerdas dan bijak dikit napa ?

      Hapus
  8. anonim 1: setuju !
    anonim 2: bukan masalah lemah atau tidaknya, justru itu Islam mempertegas, dari pada tidak pernah sama sekali, ya paling tdk se-umur hidup sekali pernah melakukannya..

    Gembul: hal yang lupa dgn tidak sengaja "TIDAK APA2", tidak perlu mengulang (dari pada mengulang tapi grundel hati) karena lama kan shalatnya. hhee..

    BalasHapus
    Balasan
    1. jngn dipermasalahkan di mlm jum'at atau tdk masalahnya pada mampu gk laksanain sholat tasbih..gitu z intinya yg pnting niat qt melaksanakan drngan ikhlas dan mengharap ridho allah SWT

      Hapus
  9. Jika lupa bisa di ganti pada tasbih gerakan sholat berikutnya, yang terpenting jumlah tasbihnya 300 x , wallahu a'lamu

    BalasHapus
  10. selama itu kebaikan dan memang niatnya lurus semata-mata karena Alloh SWT.. saya kira mau malam apapun jadi laaaah...

    jadi inget waktu mondok ngebahas shalat ini di kita Nihayatuzzain karya syekh nawawih... subhannalloh...banyak manfaatnya

    jadi pengen mondok lagi

    BalasHapus
  11. Trima kasih ilmunya.. Insya allah diamalkan sesering mungkin. Syukran

    BalasHapus
  12. Aww. Saya mengerjKannya menambah dengan bacaan lahaulla wLla kuata illa billahil allyul adzim. Bagaimana menurut bapak? Lalu kalau mengenai shalat tasbih berjamaah menurut saya, shalat tasbih itu hanya dikerjakan oleh diri sendiri. Karna untuk menghapus dosanya sendiri, jadi ya harus ditanggung sendiri. Wassalam

    BalasHapus
  13. Sholat yang istimewa
    Malam Jumat ato malam lain .. Niat ini ato itu Silahkan aja yang penting jangan syirik..
    Kata Syaikh Ali al-Khawwash, ‘Sebaiknya shalat tasbih dilakukan sebelum shalat hajat, karena shalat tasbih ini menghapus dosa-dosa, dengan demikian menjadi sebab terkabulnya hajat’

    BalasHapus
  14. Assalamu'alaikum,
    Maaf, diatas kan disebutkan, do'a setelah shalat tasbih, apakah itu do'a yang disampaikan nabi muhammad atau bukan ..
    Lalu, ketika saya melakukan shalat tasbih,saya membaca do'α tersbut didalam shalat setelah attahiyyat .. Bukan setelah shalat ..
    Apakah ada keterangannya?
    Syukron, Jakallah ..

    BalasHapus
  15. Jika seseorang mengkhususkan suatu amalan pada suatu hari, kalau yang dilakukan adalah amalan yang baik maka ia sudah melakukan kebiasaan yang baik. Kalau mau disebut bid'ah ya... Bid'ah Hasanah :-)
    Jika ia mewajibkan orang lain mengikuti kebiasaannya itu sementara tidak ada Nash yang mendukung maka ia berbuat kesalahan , nah itulah bid'ah...
    Jika seseorang beribadah yang Kalau dilakukan setiap malam jumat dengan niat yang benar dan tata caranya yang benar itu lbadah yang benar. Dan itulah kebiasaan yang baik dengan memanfaatkan keutamaan suatu hari.
    Salam :-)
    Www.alinugraha.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg dimaksud bid'ah saudaraku mengkhususkan hari jum at/malam jum at itu gk boleh, karna itu pengkhususan namax

      Hapus
  16. assalamu'alakum..
    Kalau misalkan udh rakaat terakhir,baca tasbih nya kapan?apa sesudah baca attahiyat?

    BalasHapus
  17. Makasih bro, ijin copas , semoga bertambah amalannya bro

    BalasHapus
  18. ass..
    saya sering mengamalkan salat tasbih(dulu),
    tapi sekarang saya tinggalkan, karena ternyata saya tidak menemukan dalil dari quran dan hadist(ucapan/contoh dari nabi dan khaulafaur rasyidin),
    trims,
    wass..

    BalasHapus
  19. ass..
    saya sering mengamalkan salat tasbih(dulu),
    tapi sekarang saya tinggalkan, karena ternyata saya tidak menemukan dalil dari quran dan hadist(ucapan/contoh dari nabi dan khaulafaur rasyidin),
    trims,
    wass..

    BalasHapus
  20. ass... bagi yg ragu atau lupa jumlah bacaan tasbihnya, saya rasa hadist di atas sdh menyebutkan jumlahnya 300, dan sepertinya tdk ada menyebutkan tawar menawar jumlah, jd silahkan diartikan bahwa...... dan bagi yg katanya tidak lagi mengamalkan karena tidak menemukan hadistnya, lantas yg ditulis diatas itu kalau bukan hadist, apa donk? trims buat yg udah bagi-bagi ilmu/ pengetahuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju...napa kita permasalahkan..bukanx tiap hembusan nafas kita dihitung..??kalo dihitung kita pas sholat...catatanx kan baek.??

      Hapus
  21. Terima kasih buat penulis atas ilmunya shg smakin bertambah ilmu bagi membacanya, smoga Allah jd kan amal jariyah utk bekal di akhirat kelak, amiin....
    Hny mau nambahin dikit, saya selalu sedih klo mendengar sesama saudaraku berselisih faham ttg msalah bid'ah. Masing2 pny pegangan,landasan ilmu sendiri2 yg akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah. Hny Allah yg Maha benar, kita hny mjlankan apa yg kita yakini sesuai kapasitas hati dan pikiran kita.
    Mari kita bergandengan tangan dgn berlandaskan "LaailaahaillAllah MuhammadurrasulullAh" melawan musuh Allah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju sodaraq qt muslim bersaudara...napa hrs dipermasalahkan??lbh baek lakukan pd kapasitas qt...dan sibukkan cari aib diri sendiri 'tuk sucikan hati qt..drpd ribut tiada akhir....toh Allah lbh tau...ini bkn UNAS yg terpaku pd teori...

      Hapus
    2. Nah..ini baru jawaban2 saudaraqu2 mu'min, yg slalu support bersatu kita teguh, mereka yg selalu mmpelrmasalhkan bidah2 tersebut, dmnkian itulah ujian hati/jiwa pribadi masing2 yg akhirnya meragukan dlm beribadah kepada Alloh, padahal zaman telah puluhan dan abad berlalu para kiyai pinisepuh tdk pernah membesar2kan bid'ah, utamanya lagi kpd ssma saudara muslim,mu'min...krna zaman smkin canggih kdng kita pribadi masing2 diuji untuk keteguhan ibadah kepada Allloh, trssbut mka merugilah bagi kita yg selalu ragu dan kurang yaqin beribadah kpd Allloh, selama tdk bertentangan dengan hukum alloh dan sunah rosullullah, mohon maaf, wowlohu alam bi sowab...wassalam wr.wb

      Hapus
  22. Arifin
    setuju banget pada kalimat "LaailaahaillAllah MuhammadurrasulullAh" sebagai tali pemersatu😊

    BalasHapus
  23. assalam mualikum wr,wb
    maaf bukan nya sok tau atau apalah nama nya kaloe kita berbicara bidah
    takkan pernah habis termasuk mengunakan internet bidah juga di karenakan masa rasulul tidak mengunakan internet.jadi tolong jangan sampai kita sesama islam umat nabi bertengkar gara2 masalh bidah,kerjakan amalan semana kita tau ilmunya itu saja saya rasa sekalai lagi saya mohan maaf jika saya salah

    BalasHapus
  24. Ilmu yg baik... Terima kasih sahabat..

    BalasHapus
  25. kok aneh yg d ributkan, apa kalian ini sudah melaksanakan ibadah dengan benar, anehnya adalah ibadah kok dinilai2 sendiri dan di salah2kan sendiri, yg menilai dan yang menyaalahkan hanya Allah, apakah kalian smua ini sudah tau/ketemu sama Allah nya

    BalasHapus
  26. siti mayasary siregar12 Juli 2013 pukul 06.33

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ kebetulan nnt kami akan ad kegiatan sholat tasbih berjamaah di masjid akan dilaksanakan pkl 08.00 WIB smntr stlh saya baca keternganny dilaksanakan siang atw mlm hari sendiri2.krn sy belum pernah melaksanakanny saya jd bingung ñε̲̣̣̣̥ε̲̣̣̣ε̲...tlg penjelasannya.syukron..

    BalasHapus
  27. bismillahhh... assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..sauadara2ku semua,jgnlah kita suka berselisih paham ttg agama. marilah kita bersama2 mengamalkannya, baik buruknya Alloh yg menilai dan menurut saya, alangkah bijaknya bagaimana skrg kita berfikir dan membantu saudara2 kita di luaran sana. masih banyak yg membutuhkan bantuan kita. cepat atau lambat dan bahkan tidak sama sekali !!! klw bukan kita, siapa lagi...saya prihatin ketika kita hanya memikirkan diri sendiri, dan parahnya klw kita merasa "ISLAM"!!!
    mohon maaf klw ada salah kata..
    hormat kami...laa tansa99
    wassalam...

    BalasHapus
  28. Asslmkm wr wb,
    Mohon izin copy paste postingnya.
    Semoga dapat ditularkan ke orang laen dan di amalkan . Wassalam ,sokron kastiron
    Wong Tulungagung yg tinggal di Cirebon ( Marsandi )

    BalasHapus
  29. Izin baca postinganya gan.. sangat bermanfaat

    BalasHapus
  30. Assalamu alaikum,,
    Alhamdulillah dapat ilmu lg,

    BalasHapus
  31. shalat tasbih itu sarana bertaqarrub pd Allah SWT..menurutq bukan bid'ah mau dilaksanakan kapan aja..justru lebih sering itu lebih baik, dikhususkan hari jum'at jg baik.....yg kurang baik tu yg gag pernah sholat tasbih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju kadar dan kualitas ibadah kita hanya allahu robbi yang berhak menilai kita sebagai hambanya hnya bisa beriktiar dan berdoa smoga apa saja amalan baik kita diterima allahu robbi

      Hapus
  32. mohon izin meng copy,,terima kasih,

    BalasHapus
  33. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  34. Salam.
    Mohon maaf.
    Rincian bacaan tasbih yg telah bapak sebutkan dalam 2 rakaat, itu baru berjumlah 140. Terus yg 10nya lagi dimana? Apakah sebelum salam? Atau sebelum bacaan tahiat kedua?
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gw juga bingung dimana tasbihnya yang mencukupkan 75 saat rakaat terakhir...

      Hapus
    2. Maaf...bukanx sok tau...bukankah sholat dlm hal ini terdiri dr 7 takbir?kalo tiap takbir ada 10 jadi 70..kalo takbir pertama 15 kan genap bilangan 75???kenapa 7 takbir??sebenarnya ada artinya...

      Hapus
    3. Maaf sebelumnya.. saya rasa sudah jelas jumlah bilangannya seperti yang penulis katakan. saya copy lagi sbb :
      1. Sesudah membaca Al-Fatihah dan surah sebelum ruku sebanyak 15 kali,
      2. Ketika ruku’ sesudah membaca do’a ruku’ dibaca lagi sebanyak 10 kali,
      3. Ketika bangun dari ruku’ sesudah bacaan i’tidal dibaca 10 kali,
      4. Ketika sujud pertama sesudah membaca do’a sujud dibaca 10 kali,
      5. Ketika duduk diantara dua sujud sesudah membaca bacaan antara dua sujud dibaca 10 kali,
      6. Ketika sujud yang kedua sesudah membaca do’a sujud dibaca lagi sebanyak 10 kali,
      7. Ketika bangun dari sujud yang kedua sebelum bangkit (duduk istirahat) dibaca lagi sebanyak 10 kali. (Terus baru berdiri tuk rakaat yang kedua).

      Silahkan di jumlah.. total 75x

      Hapus
  35. Assalammualaikum...lam kenal,sya mo tnya. 1.apakah sholat tasbih tu penting dan hrs dikerjakan.?2.jujur saja saya belum pernah mlaksanakannya krn br th jg,mohon bimbingannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hukumnya Sunnah Muakkad ( dianjurkan ) oleh Rasulullah Saw, penting, tapi tdk wajib.

      Hapus
  36. wah lumayan nih ilmunya, bermanfaat dan penjelasanya gamblang bgt

    BalasHapus
  37. assalamualaikum warohmatullohi wabaraokatuh ..
    maaf sya ingin diperjelas ..
    jadi rokaat yang pertama itu harus duduk dulu gtuh , jgn langsung berdiri ?
    trus rokaat yang kedua nya baca bacaan tasbihnya lg g?
    ditunggu yah jwban nya!
    saya pgen cepet cepet solat tasbih takut kburu meninggal ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikum slm wrwb,nambahi..namanya sholat tasbih smua takbir ada tasbihx kalo tdk yo sholat biasa...trs ngitung bilangan tasbih yg 75 dmn...??4roka'at smua genap 300 to..??

      Hapus
  38. kalau tidak bisa seumur hidup sekali yaa setahun sekali
    kalau tidak bisa setahun sekali yaa sebulan sekali
    kalau tidak bisa sebulan sekali yaa seminggu sekali
    kalau tidak bisa seminggu sekali ya setiap hari, gitu looh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hwakakakak...kalo gk bisa sekali seumur hidup ya sekali sehari...😊

      Hapus
  39. yg mencukupkan tasbih 75x rakaat terakhir dimn? itungannya cuma 65x.... plis dunk akh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Napa bingung..????sblm slm kita tambah tasbih...intix tiap takbir ada tasbihx...nah skrng itung brp...??semua takbir ditambahi tasbih bkn..??

      Hapus
  40. http://shafiqolbu.wordpress.com/solat-sunat/solat-sunat-tasbih/
    ini yg mayan lengkap, klo di blog ini cuma judulnya doank yg lengkap, peang

    BalasHapus
  41. Terimakasih pada penulis, insya Allah akan dilaksanakan lagi yang telah terputus, saya ingin kejelasan untuk tasbih yang ke 290 s.d 300 apakah sesudah tahayat akhir sebelum salam atau setelah sujud kedua dirakaat terakhir.tksh

    BalasHapus
  42. terimakasih atas bimbinganya............semoga tambah barokah

    BalasHapus
  43. Blog ini berjudul sholat tasbih..tp berselisih(eker2an,jawa) bid'ah..??setauq sholat tasbih itu setiap takbir stlh membaca bacaanx ditmbah tasbih 10x tp takbir pertama 15x?itungane 7 takbir 75x tiap roka'at,kalo 2roka'at 150x jd 4roka'at 300x...trs roka'at terakhir gmn...??kalo stlh slm kan sdh selesai sholatx..jd sblm slm bertasbih..skrng brp bilanganx..???maaf kalo ada kesalahan...kebenaran hanya milik Allah SWT...

    BalasHapus
  44. doa setelah shalat tasbihnya, mohon diberikan terjemahannya, biar mengerti. Terimakasih

    BalasHapus
  45. doa setelah shalat tasbihnya, mohon diberikan terjemahannya, biar mengerti. Terimakasih

    BalasHapus
  46. doa setelah shalat tasbihnya, mohon diberikan terjemahannya, biar mengerti. Terimakasih

    BalasHapus
  47. doa setelah shalat tasbihnya, mohon diberikan terjemahannya, biar mengerti. Terimakasih

    BalasHapus
  48. doa setelah shalat tasbihnya, mohon diberikan terjemahannya, biar mengerti. Terimakasih

    BalasHapus
  49. asalamualaikum.mau tanya,pada rokaat ke 2 sebelum salam,membaca tahiyat atau tidak ?
    dan di rokaat ke dua setelah sujud ke 2,membaca tasbih dulu atau gimanan ?

    BalasHapus
  50. Terima kasih atas dibuatnya topik tentang sholat tasbeh berikut do'anya, smg menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan mohon ijin copy ya ?

    BalasHapus
  51. Assalamu'alaikum Wr Wb,
    Utk raka'at kedua, setelah bacaan tahiyat, lanjut bacaan tasbih 10x, kemudian salam.

    BalasHapus
  52. Assalamu alaikum wr.wb...pak ustad saya bertanya kalau sholat tasbih d kerjakan d siang hari sekitar jam berapa pak ustad ...? Wassalamu alaikum wr.wb.....

    BalasHapus
  53. Bermammfaat sekali bagi kita khususnya saya

    BalasHapus
  54. Assalamu'alaikum Akhi Muslim...
    Cape dech,,,, sedikit-sedikit Bida'ah. Konotasinya sangat jelek karena takut jadi dlolaalah.
    Kalau Antum mengkhawatirkan orang jadi mengkhususkan malam Jum'at, Ana lebih khawatir yang baca. ketika seseorang punya niat untuk Shalat tasbih, tapi karena kebetulan malam Jum'at, kemudian jadi takut masuk bid'ah, bisa saja orang itu tidak jadi melaksanakan.
    Jadi menurut ana, menempatkan kata bid'ah itu sebaiknya dipertimbangkan dulu efek bagi pembaca. Atau sebaiknya tidak perlu ditulis mengenai pendapat pribadi. Tulis saja Ilmu pengetahuan Antum sesuai dengan judul dan sesuai Syari'at. Itu akan jauh lebih baik.

    Syukron.... ini sangat bermanfa'at... (kecuali pembahasan bid'ah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap bener,,
      karena bid'ah itu bukan artinya penyimpangan,tapi hal yang baru.
      dan ada bid'ah khasanah juga bid'ah dholalah,nh yang dholalah itu bid'ah yang tidak baik.

      Hapus
  55. Terimakasih atas ilmunya.
    .moga bermanfaat bagi saya yg membaca dan yg menulisnya....amiiiiinn
    Tapi mohon maaf ni......mau mengkoreksi sedikit....di akhir setelah "wallahualam bisowab" ada 2 poin.yg mana masing2 poin ada tandanya..untuk tanda yg ke 2 kenapa berbwntuk SALIB ya...padahal yg pertama bentuknya bintang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. baru ngeh bro... josss...
      ini modus buat mecah belah umat islam deh kayane... dengan lontaran isu bidah..
      tu kan diatas pada ceke2an.. negara laen udah bisa ke bulan kita masih ributin masalah bidah

      Hapus
  56. Bid'ah ato tidak g masalah, lakukanlah apapun bentuk dan cara ibadahnya selama tidak mengandung syirik dan tidak ada dalil yang melarangnya. Gitu aja kok repot

    BalasHapus
  57. o kalu dikerjakan langsung 4 rakaat gak ada tasyahut awal

    BalasHapus
  58. JANGAN DI COPAS GAN !!!!!!!!
    MEMUAT KONTEN MEMECAH BELAH UMAT ISLAM
    CARI LITERATUR YANG LEBIH VALID AJA

    BalasHapus
  59. Ingat saudaraku seiman,seburuk2 perkara adalah yg diada adakan dalam agama,setiap yg diada adakan dalam agama adalah bid'ah,setiap bid'ah adalah sesat dan kesesatan tempatnya di neraka

    BalasHapus
  60. Untuk penulis jazakumullah khairan atas postingannya.sangat bermanfaat postingannya.

    BalasHapus
  61. "Barangsiapa yg mengada adakan amalan yg tidak ada contohnya dalam urusan agama kami,maka amalan itu tertolak" HR.Bukhari dan Muslim.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mhn ada penjelasan saat ada yg membid'ahkan suatu amalan. Jangan asal membid'ahkan. Hadits itu jelas, tp pemahaman yg biasanya jadi khilafiah. Jangan asal membid'ahkan kalo tdk dipahami permasalahannya. Membid'ahkan shalat tasbih di malam Jumat, jangan jangan malah bid'ah itu sendiri ... wallahu a'lam bisshawab ....

      Hapus
    2. Mhn ada penjelasan saat ada yg membid'ahkan suatu amalan. Jangan asal membid'ahkan. Hadits itu jelas, tp pemahaman yg biasanya jadi khilafiah. Jangan asal membid'ahkan kalo tdk dipahami permasalahannya. Membid'ahkan shalat tasbih di malam Jumat, jangan jangan malah bid'ah itu sendiri ... wallahu a'lam bisshawab ....

      Hapus
  62. Saudaraku marilah kita beribadah sesuai dg tuntunan rasulullah karena ajaran rasulullah sdh sempurna,kita sbg umatnya hanya perlu meneladaninya tdk perlu ditambah tambahkan dg amalan ibadah yg tdk ada tuntunannya.mari kita introspeksi diri kita masing masing,jgn saling mencela karena siapa tahu orang yg kita cela itu yg benar dan kita yg salah.Wallahu A'lam Bish-showab

    BalasHapus
  63. Alhamdulillah saya baru saja selesai shalat tasbih bersama jama'ah masjid di dekat rumah saya

    BalasHapus
  64. ini ringkas >
    http://ilmanafia.blogspot.com/2014/07/shalat-tasbih.html

    BalasHapus
  65. ini ringkas >
    http://ilmanafia.blogspot.com/2014/07/shalat-tasbih.html

    BalasHapus
  66. Alhamdulillah terima kasih informasinya di blog ini tata cara shalat tasbih.
    Sangat bermanfaat buat saya :)
    Insyallah saya akan menjalankan setiap malam hari

    BalasHapus
  67. Alhamdulilah dengan membaca ini saya baru tahu bawa sesunguh alloh telah memberikan jalan terbaik pada hambanya amiin

    Kunjungi web kami di

    www.permataqadri.com

    BalasHapus
  68. Tulisannya bagus, saya jadi pengen melaksanakan solat tasbih, sebelum y saya belum pernah solat sunah tasbih, terima kasih

    BalasHapus
  69. Askum ikhwan smua,,,jauh lbih baik kta ga usah bhas itu,,,di dunia ini kita tamggung masing2
    Siapa yg slh dia yg bkl bertanggung jawab,kta ga tau mna yg slah,
    Kl mau sholat udah sholat ja,bid'ah apa ga wallohu a'lam.yg jelas sholat tasbih itu baik kta kerjakan,,,ok...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum wr.wb. Sdr. Oberd baiqi..kita harus tau dimana kesalahan dan memperbaikinya untuk kitadan orang lain..dngn dmkan anak cucu kita sll mengikuti kebenaran sesuai ajaran Rasulullah SAW.
      diskusi semacam ini sangat membangun,,teruskan saja dan nantinya kita smangkin penasaran dan semangkin mencari data pendukung kebenaran ,,yaitu hadist yg syahih..Dan menurut pemahan saya bahwa BID'AH itu ; Hal baru dalam urusan ibadah/perkara agama yang tidak ada tuntunan serta tidak ada yang mencontohkan baik di masa Rasulullah SAW maupun dimasa para sahabat setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Adapun pendapat BID"AH menjadi dua bagian(bid'ah Hassanah dan dholala) itu adalah pendapat para ahli agama di masa setelahnya. Maaf kalo saya keliru dan kepada Allah saya mohon ampun..silahkan komentari asal membangun..wassalam.

      Hapus
  70. Bacaan tasbih pas duduk tasyahud sebelum atau setelah bacaan tasyahud sebelum salam ya?

    BalasHapus
  71. wah, terlambat deh..... belum pernah sholat tasbih......... ya Alloh ampunilah aku.....

    BalasHapus
  72. Sebaiknya berhati-hati saat kita menghukumkan BID'AH. Jangan semua dibid'ahkan. Kalau penulis sedang menyelesaikan S3, sebaiknya lebih diperluas penjelasannya tentang Bid'ah agar tdk menimbulkan polemik berkepanjangan. Stigma Bid'ah sekarang berkonotasi larangan dan dlolalah, bukan khasanah yang dipermaklumkan / diperbolehkan. Padahal salah satu di antaranya melaksanakan di Malam Jumat itu tidak ada larangan, hanya pemikiran penulis saja. Shalat tasbih bisa dilaksaanakan setiap malam Jumat agar selalu bisa rutin dan di malam yang utama, dan jangan diartikan tdk boleh di malam yang lain. Pemikiran bahwa jika dilakukan di malam Jumat berarti tdk boleh dilakukan di hari lain, hanya pemikiran sang penulis. Banyak yang mengambil pembiasaan di malam Jumat karena malam jumat malam utama,sayyidul ayyam.
    Ini pemikiran saya, mhn maaf jika tulisan ini tdk tepat dan kurang bijak. Wallaua'lam bisshawab. Astaghfirullah waatubu ilaik ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Siti Yunani, yg dimaksud penulis di poin 1 adalah orang yg berpendapat "waktu pengamalan shalat sunah tasbih hanya dikerjakan di malam Jum'at saja",penulis berpendapat bisa jg dikerjakan di mala/hari selain malam jum'at seperti poin 5 tidak mau mengerjakannya kecuali dimasjid tertentu saja, padahal di rumah saja boleh.pun begitu poin 1.mengususkan dimalam jumat saja padahal siang hari saja boleh. itu yg penulis maksud..kl dikerjakan di malam jum'at Insya Allah menjadi plus plus..sama halnya ibadah di bln Ramadhan nilainya plus plus pluuuus..
      Maaf, saya hanya bermaksud meluruskan saja.
      Kalo saya pribadi masih meragukan di poin 2 dan poin 3 . Tolong kalo ada yg bisa mengulas secara specifik untuk poin 2 dan 3, saya banyak berterimah kasih.

      Hapus
  73. Sebaiknya berhati-hati saat kita menghukumkan BID'AH. Jangan semua dibid'ahkan. Kalau penulis sedang menyelesaikan S3, sebaiknya lebih diperluas penjelasannya tentang Bid'ah agar tdk menimbulkan polemik berkepanjangan. Stigma Bid'ah sekarang berkonotasi larangan dan dlolalah, bukan khasanah yang dipermaklumkan / diperbolehkan. Padahal salah satu di antaranya melaksanakan di Malam Jumat itu tidak ada larangan, hanya pemikiran penulis saja. Shalat tasbih bisa dilaksaanakan setiap malam Jumat agar selalu bisa rutin dan di malam yang utama, dan jangan diartikan tdk boleh di malam yang lain. Pemikiran bahwa jika dilakukan di malam Jumat berarti tdk boleh dilakukan di hari lain, hanya pemikiran sang penulis. Banyak yang mengambil pembiasaan di malam Jumat karena malam jumat malam utama,sayyidul ayyam.
    Ini pemikiran saya, mhn maaf jika tulisan ini tdk tepat dan kurang bijak. Wallaua'lam bisshawab. Astaghfirullah waatubu ilaik ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan anda mbak siti... Penulis kayaknya belum pantas untul beropini, saya khawatir jika opini seperti ini jadi polimik nantinya.. Tapi uraian lain sangat bagus

      Hapus
  74. Mohon petunjuknya, mana yg benar saat membaca tasbih pada akhir rakaat pertama :
    1. Dibaca dengan cara duduk setelah melakukan sujud terakhir (sujud kedua) pada rakaat pertama
    atau
    2. Dibaca dengan cara berdiri pada awal rakaat kedua sebelum baca Al Fatihah

    Karena kedua pendapat tersebut pernah saya baca, saya jadi bingung.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  75. kadang kita takut dengan kata -kata bidah,,,kalau ada ngomong bidah pasti ujungnya macem-macem,

    BalasHapus


  76. عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ اْلمُطَّلِبِ: يَا عَبَّاسُ، يَا عَمَّاهُ، اَلاَ اُعْطِيْكَ، اَلاَ اَمْنَحُكَ، اَلاَ اَحْبُوْكَ، اَلاَ اَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ. اِذَا اَنْتَ فَعَلْتَ ذلِكَ غَفَرَ اللهُ لَكَ ذَنْبَكَ اَوَّلَهُ وَ آخِرَهُ، قَدِيْمَهُ وَ حَدِيْثَهُ، خَطْأَهُ وَ عَمْدَهُ، صَغِيْرَهُ وَ كَبِيْرَهُ، سِرَّهُ وَ عَلاَنِيَتَهُ. عَشْرَ خِصَالٍ: اَنْ تُصَلّيَ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِى كُلّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ اْلكِتَابِ وَ سُوْرَةً. فَاِذَا فَرَغْتَ مِنَ اْلقِرَاءَةِ فِى اَوَّلِ رَكْعَةٍ وَ اَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ: سُبْحَانَ اللهِ وَ اْلحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً. ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُوْلُهَا وَ اَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا. ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوْعِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا. ثُمَّ تَهْوِى سَاجِدًا فَتَقُوْلُهَا وَ اَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا. ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُوْدِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا. ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا. ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا. فَذلِكَ خَمْسٌ وَ سَبْعُوْنَ فِى كُلّ رَكْعَةٍ. تَفْعَلُ ذلِكَ فِى اَرْبَعِ رَكَعَاتٍ. اِنِ اسْتَطَعْتَ اَنْ تُصَلّيَهَا فِى كُلّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ، فَاِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِى كُلّ جُمُعَةٍ مَرَّةً، فَاِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِى كُلّ شَهْرٍ مَرَّةً. فَاِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِى كُلّ سَنَةٍ مَرَّةً فَاِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِى عُمُرِكَ مَرَّةً. ابو داود 2: 29، رقم: 1297

    Dari ‘Ikrimah, dari Ibnu ‘Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda kepada ‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib, “Ya ‘Abbas, ya paman, maukah kamu aku beri, maukah kamu aku kasih, maukah kamu aku beri hadiah, maukah kamu aku beri sepuluh hal ?. Jika engkau melakukannya, maka Allah mengampuni dosa-dosamu yang awwal maupun yang akhir, yang lama maupun yang baru, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang besar maupun yang kecil, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Sepuluh hal itu adalah engkau shalat empat rekaat, engkau baca pada tiap-tiap rekaat dengan Al-Fatihah kemudian surat. Apabila telah selesai membaca pada awwal rekaat, lalu engkau membaca dalam keadaan berdiri, “Subhaanallooh, wal hamdu lillaah, walaa ilaaha illallooh, walloohu akbar“ (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar), sebanyak lima belas kali. Kemudian kamu ruku’ dan membacanya dalam keadaan ruku’ sepuluh kali. Lalu kamu mengangkat kepala (i’tidal) dan membacanya sepuluh kali. Lalu kamu sujud dan membacanya dalam sujud sepuluh kali. Lalu kamu duduk antara dua sujud dan membacanya sepuluh kali. Lalu kamu sujud dan membacanya dalam sujud sepuluh kali. Lalu kamu bangun dari sujud dan membacanya sepuluh kali, yang demikian itu berarti berjumlah tujuh puluh lima kali pada setiap rekaat. Kamu lakukan yang demikian itu dalam empat rekaat. Jika kamu mampu melakukannya setiap hari sekali maka lakukanlah, jika tidak mampu maka pada setiap jum’at sekali, apabila tidak mampu maka sebulan sekali dan jika tidak mampu maka setahun sekali, dan jika tidak mampu maka dalam seumur hidup sekali. [Abu Dawud juz 2, hal. 29, no. 1297]

    Keterangan :

    Tentang shalat Tasbih ini memang ada beberapa riwayat, adapun yang paling kuat adalah riwayat di atas, yaitu dari ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas. Mengenai sanad hadits tersebut ada seorang perawi yang dipermasalahkan, yakni Musa bin ‘Abdul ‘Aziz. Mengenai Musa bin ‘Abdul ‘Aziz ini, Abul Fadl As-Sulaimani mengatakan : ia munkarul hadits (haditsnya diingkari). ‘Ali bin Madini mengatakan : Ia dlaif (lemah). Namun Nasai mengatakan : Laisa bihi ba’sun (ia tidak mengapa), Yahya bin Ma’in mengatakan : Laa araa bihi ba’san (saya memandang ia tidak mengapa). [Lihat Mizaanul i’tidal juz 4, hal. 212, no. 8893]

    Kesimpulan :

    Hadits mengenai shalat tasbih ini tentang keshahihannya masih diperselisihkan, sehingga ada ulama’ yang mau menerima hadits tersebut, dan ada pula yang tidak mau menerimanya, walloohu a’lam.

    BalasHapus


  77. عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ تَخْتَصُّوْا لَيْلَةَ اْلجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالىِ وَلاَ تَخُصُّوْا يَوْمَ اْلجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اْلاَيَّامِ اِلاَّ اَنْ يَكُوْنَ فِى صَوْمٍ يَصُوْمُهُ اَحَدُكُمْ. مسلم 2: 801

    Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Janganlah kamu khususkan malam Jum'at dari malam yang lain untuk shalat dan janganlah kamu khususkan hari Jum'at dari hari yang lain untuk berpuasa, kecuali seseorang diantara kamu berpuasa padanya (tidak mengkhususkan hari Jum’at)". [HR. Muslim juz 2, hal. 801]

    BalasHapus
  78. اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    Sukran atas info.x Bagus banget,,
    وسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    Sukran

    BalasHapus
  79. Nikmatnya sholat tasbih bsa anda rsakn bila mngerjkanya setiap mlam,Awalnya mmng berat, krna harus berlma2 dlam berdiri ruku dan sujud, tpi hasil yng di dapat, luar bisasa, membuat hati dan pkiran mnjdi damai. Subhanallah,,,,

    BalasHapus
  80. Assalamu 'alaikum wr.wb.

    Lakukan setiap hari, kalau tidak mampu sekali dalam seminggu, kalau tidak mampu sekali dalam sebulan, kalau tidak mampu satu kali dalam setahun, kalau tidak mampu sekali dalam selama hidup.

    Tidaklah menjadi bid'ah dholalah ketika kita melakukannya setiap malam jumat, ataupun waktu yang sesuai kita dapat. Akan menjadi sulit, kalau tidak menjadi waktu yang tetap.

    Ustadz saja yang banyak bahas bidah selalu mengadakan waktu talimnya secara rutin misalkan di hari sabtu pagi. Dan ustadz itu juga tidak mengatakan sebagai bidah dholalah padahal tidak ada ketentuan rutin itu dalam ibadah talim ini.

    Sama halnya ketika mengatur waktu sesuai kemampuan kita,yang mana untuk lebih teratur, tidak lah menjadi bidah dholalah untuk waktu yang sesuai menurut kita dapat.

    BalasHapus
  81. Assalamu 'alaikum wr.wb.

    Lakukan setiap hari, kalau tidak mampu sekali dalam seminggu, kalau tidak mampu sekali dalam sebulan, kalau tidak mampu satu kali dalam setahun, kalau tidak mampu sekali dalam selama hidup.

    Tidaklah menjadi bid'ah dholalah ketika kita melakukannya setiap malam jumat, ataupun waktu yang sesuai kita dapat. Akan menjadi sulit, kalau tidak menjadi waktu yang tetap.

    Ustadz saja yang banyak bahas bidah selalu mengadakan waktu talimnya secara rutin misalkan di hari sabtu pagi. Dan ustadz itu juga tidak mengatakan sebagai bidah dholalah padahal tidak ada ketentuan rutin itu dalam ibadah talim ini.

    Sama halnya ketika mengatur waktu sesuai kemampuan kita,yang mana untuk lebih teratur, tidak lah menjadi bidah dholalah untuk waktu yang sesuai menurut kita dapat.

    BalasHapus
  82. sangat membantu artikelnya dan penuh manfa'at.
    jangan lupa kunjungi blog saya ya di sholatsunnah09.blogspot.co.id. seputar sholat sunnah yang semoga membantu da bermanfa'at pula oke.

    BalasHapus
  83. Sdikit dikit bid'ah
    Skarang cba di pikir kalu semua bid'ah
    Ada ngk pekerjaan atau kegiatan yg di anjurkan rosul selain mengikuti sunah nya dan kerjaan nya cma dagang
    Dan sekarang jaman ini bnyk kegiatan dan pekerjan di luar rosul lakukan
    Contoh kaya komen dan bikin blog ada ngk dalilnya dan daasr hukumnya...kalau di pikir bid'ah knpa bnya orng lakukan .....menurut saya asal tidak menyimpang ajaran agama islm itu semua sah ...karna ayat allah ada yg tersirat dan tersurat.

    BalasHapus
  84. Kalian tidak mngerti ap yang di sampaikan penulis... mksudx adalah mnkhususkn mlm jumat saja...pdhal mlm yang lain bisa juga...

    BalasHapus
  85. Pak klu seandainya kita kerjakan jam 3 pagi trabngun tidur...qt mnggunakan hitugan rakaat yang mna ea pak...rakaat yg 1 salam apa 2 salam..mhon jwbannya ea pak...

    BalasHapus
  86. Pak klu seandainya kita kerjakan jam 3 pagi trabngun tidur...qt mnggunakan hitugan rakaat yang mna ea pak...rakaat yg 1 salam apa 2 salam..mhon jwbannya ea pak...

    BalasHapus
  87. Assalamu'alaikum wr,wb
    Yang ini bagus yang itu bagus semuanya bagus yang ga bagus yang ga ngerjain..

    BalasHapus
  88. terima kasih tulisannya mas...! terlebih dahulu minta maaf kalau saya udah mendwonload tulisannya lho...? nuhun sangat...

    BalasHapus
  89. Masya Allah, rame..Semoga ini pertanda kiamat masih jauh..karna masih sangan luar biasa banyak yang masih peduli dengan ajaran ALLAH SWT..

    BalasHapus
  90. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  91. Kenapa pengarang menghapus komentar diatas?

    BalasHapus
  92. Disini banyak yg gk ngerti bahasa padahal disitu jelas admin mengatakan "MENGKHUSUSKAN" bukan berarti tidak boleh..

    BalasHapus
  93. سبحن الله yang bida'ah yg gk melakukan sama sekali

    BalasHapus
  94. سبحن الله yang bida'ah yg gk melakukan sama sekali

    BalasHapus
  95. Makasih, ijin copas , semoga menjadi amal shalih...

    BalasHapus

Komentar baik menunjukkan pribadimu !