BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan pendidikan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh, yang bertujuan membentuk manusia sesuai dengan cita – cita bangsa. Pembangunan tidak mungkin berhasil jik tidak melibatkan manusianya sebagai pelaku dan sebagai tujuan pembangunan. Untuk menyukseskan pembangunan perlu system pendidikan yang relevan, system tersebut dirancang dan dilaksanakan oleh orang – orang yang ahli dalam bidangnya. Tanpa keahlian yang memadai maka proses pendidikan dimana guru sebagai pelaksana kurikulum yang dilaksanakan jadi tidak dapat berjalan dengan baik. Seorang calon guru seharusnya menempuh program pendidikan guru pada suatu lembaga pendidikan guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian profesi dan profesionalisme ?
2. Bagaimana Pendidikan Guru itu ?
3. Bagaimana upaya peningkatan profesi guru di Indonesia ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian profesi dan profesionalisme
2. Untuk mengetahui tentang pendidikan guru
3. Untuk mengetahui upaya peningkatan profesi guru di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Oleh: Ahmad Faisal*
A. Pengertian Profesi & Profesionalisasi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, istilah profesionalisasi ditemukan sebagai berikut :
• Profesi adalah : bidang pekerjaan yang dilandasi penddidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu
• Profesional adalah :
1. Bersangkut dengan profesi
2. Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
3. Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya
• Profesionalisasi ialah : “ proses membuat suatu badan organisasi agar menjadi professional ” ( Moeliono, 1988 : 702 )
Menurut Mukhtar Lutfi, ada delapan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu pekerjaan agar dapat disebut profesi, yaitu :
1. Panggilan hidup yang sepenuh waktu
2. Pengetahuan dan kecakapan / keahlian
3. Kebakuan yang universal
4. Pengabdian
5. Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif
6. Otonomi
7. Kode etik
8. Klien
Sedangkan menurut salah satu defenisi dari yang dikemukakan oleh Dr. Sikun Pribadi adalah : “ Profesi itu pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau janji terbuka, bahwa seorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan akan pekerjaan dalam arti biasa. Karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. “ ( Dr. Sikun Pribadi, 1976 )
B. Pendidikan Guru
Menurut G.W. Denemark bahwa pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dalam masyarakat modern, baik dari segi politik maupun ekonomi. Oleh sebab itu pendidikan bukan saja hal yang penting bagi individu, tetapi juga sangat penting bagi kehidupan nasional. Terlebih lagi pertumbuhan social perkembangan ilmu pengetahuan dalam banyak bidang dan percepatan mobilitas penduduk terletak pada kwalitas pendidikan yang diterima oleh anak – anak dan para pemuda. Hal tersebut menjadikan pendidikan menempati peranan sentral dimana pendidikan guru turut menentukan derajat kwalitas pendidikan.
1. Tujuan Pendidikan Guru
a. Penguasaan bahan ajaran
b. Penguasaan teori dan keterampilan keguruan
c. Pemilikan kemampuan memperagakan unjuk rasa
d. Pemilikan sikap, nilai dan kecenderungan kepribadian
2. Isi Program Pendidikan Guru
Pada dasarnya isi program pendidikan prajabatan guru terdiri atas unsur – unsur, yaitu :
a) Umum yang berlaku bagi segenap program jenjang pendidikan tinggi ditanah air
b) Bidang ilmu sumber ajaran yang akan dibina kelak
c) Penguasaan teori dan keterampilan keguruan
Penetapan isi program pendidikan prajabatan guru itu dilakukan dengan mengacu kepada misi pendidikan nasional didalam pembangunan, tujuan kelembagaan jenis dan jenjang sekolah sasaran tempat lulusan.
3. Tantangan Prifesionalisasi Jabatan Guru
Status professional hanya dapat diraih melalui perjuangan yang berat dan cukup panjang. T. Raka Joni menegmukakan ada 6 tahap dalam proses profesionalisasi ( 1989 : 350 – 351 ), yaitu :
1. Bidang layanan ahli “ unik “ yang diselenggarakan itu harus ditetapkan
2. Kelompok profesi dan penyelanggaraan pendidikan prajabatan yang mempersiapkan tenaga guru yang profesional
3. Adanya mekanisme untuk memberikan pengakuan resmi kepada program pendidikan pra jabatan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya
4. Adanya mekanisme untuk memberikan pengakuan resmi kepada lulusan program pendidikan prajabatan yang memiliki kemampuan minimal yang dipersyaratkan (sertifikasi)
5. Secara perorangan dan secara kelompok, kaum pekerja professional bertanggung jawab penuh atas segala aspek pelaksanaan tuganya
6. Kelompok professional memiliki kode etik yang merupakan dasar untuk melindungi para anggota yang menjunjung tinggi nilai-nilai professional
Ada 2 aspek yang harus hadir secara baku tunjang sehingga sesuai bidang layanan termasuk keguruan kependidikan, memenuhi syarat untuk ditanyakan sebagai profesi, yaitu :
a) Keterandalan layanan
b) Layanan yang khas itu diakui dan dihargai oleh masyarakat dan pemerintah
C. Upaya Peningkatan Profesi Guru di Indonesia
Profesionalisasi berhubungan dengan profil guru walaupun potret guru yang ideal memang sulit didapat. Guru idaman merupakan produk dari kesinambungan antara penguasaan aspek – aspek keguruan dan disiplin ilmu. Sehubungan dengan hal diatas, maka upaya peningkatan profesi guru di Indonesia sekurang-kurangnya menghadapi dan memperhitungkan empat faktor, yaitu :
1. Ketersediaan dan Mutu Calon Guru
Secara jujur kita akui pada masa lalu ( dan masa kini ) profesi guru kurang memberikan rasa bangga diri, bahkan ada guru yang malu disebut sebagai guru, kurangnya rasa bangga itu akan mempengaruhi motivasi kerja dan citra masyarakat terhadap profesi guru.
2. Pendidikan Prajabatan
Bidang pekerjaan guru hanya pantas memperoleh penghargaan khusus seperti diatur oleh / melalui surat keputusan Men – PAN, apabila jajaran guru memberikan layanan ahli, yang hanya bisa diberikan melalui pendidikan prajabatan. Ada dua langkah yang perlu diambil untuk mencapai keadaan yang dikehendaki, yaitu :
1. Untuk meyakinkan pemilikan kemampuan professional awal, saringan calon peserta pendidikan prajabatan perlu dilakukan secara efektif, baik dari segi kemampuan potensial, aspek – aspek kepribadian yang relevan maupun motivasi
2. Pendidikan prajabatan harus benar-benar secara sistematis menyiapkan calon guru untuk menguasai kemampuan professional
3. Mekanisme Pembinaan Dalam Jabatan
Ada 3 upaya dalam penyelenggaraan berbagai aspek dan tahap pembinaan dalam jabatan professional guru, yaitu :
1. Mekanisme dan prosedur penghargaan aspek layanan ahli keguruan perlu dikembangkan
2. Sistem penilikan dijenjang SMTA yang berlaku sekarang dan memerlukan penyesuaian mendasar
3. Keterbukaan informasi juga memprasyaratkan keluasan kesempatan untuk meraih kualifikasi formal yang lebih tinggi
4. Peranan Organisasi Profesi
Pengawasan mutu layanan suatu bidang professional dilakukan secara kesejawatan baik melalui perorangan maupun melalui organisasi profesi. Sehingga munculah pertanyaan apakah organisasi profesi yang diharapkan memainkan pengawasan kesejawatan yang siap menunaikan funginya ? pada kesempatan ini yang dikejar bukan semata – mata pernyataan formal kesanggupan mengemban fugsi professional namun lebih terwujudnya mekanisme pengawasan kesejawatan yang hakiki baik berkenaan dengan penyelenggaraan layanan ahli itu sendiri maupun berhubungan dengan pendidikan prjabatan para calon pekerja professional yang bersangkutan.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
• Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb)
• Profesional ialah proses membuat suatu badan organisasi agar menjadi professional
• Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dalam masyarakat modern, baik dari segi politik maupun ekonomi. Dalam pendidikan guru itu terdiri dari :
1. Tujuan pendidikan guru
2. Isi program pendidikan guru
3. Tantangan profesionalisasi jabatan guru
• Ada 4 faktor upaya peningkatan profesi guru di Indonesia, yaitu :
1) Ketersediaan dan mutu calon guru
2) Pendidikan pra jabatan
3) Mekanisme pembinaan dalam jabatan
4) Peranan organisasi profesi
DAFTAR PUSTAKA
Conny R. Semiawan dan Soedijarto, Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI, Jakarta, PT. Grasindo : 1991
Oemar Mamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta, Bumi Aksara : 2002
Syaifuddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta, Ciputat Pers : 2002
*) Penulis adalah Mahasiswa PAI B SMT 3-STAIN TA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar baik menunjukkan pribadimu !