KHUTBAH
IDUL FITRI 1433 H / 2012 M
Oleh:
Afiful Ikhwan[1]
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
ألله أكبر x٩ كبيرا والحمد لله كثيرا -وسبحان الله بكرة واصيلا. لا اله الا الله - ولا نعبد الا
اياه مخلصين له الدين. ولو كره الكافرون. لا اله الا الله وحده ,صدق وعده, ونصر عبده, وأعزّ جنده وهزم الاحزاب وحده. لا اله الإّ الله والله أكبر, الله
اكبر ولله الحمد.
الحمد لله
الّذي جعل الاعياد مَوْسِمًا لِلْخَيْرَاتْ. وجعل لنا ما فى الارض جميعا, لِلْعِمَارَةْ
وَزَرْعِ الحَسَنَاتْ. أشهد أن لا اله إلاّ الله, وحده لا شرك له. وأشهد أنّ
محمّدًا عبده ورسوله.
اللّهمّ صلّى
وسلّم على هذا النّبيّ الكريم – محمد خاتمِ الأنبياء والمرسلين. أمَا بعد: فيا أيّها المؤمنون, إتّقوالله حقّ تقاته, ولا
تموتُنَّا إلاّ و أنتم مسلمون. واعلموا- أنّ يومَكم هذا يوم عظيم, وهو العيد
المبارك. أحلّ الله فيه لكم الطّعام وحرّم الصّيام.
Allahu Akbar x 3 Walillahil Hamd
Kaum muslimin dan muslimat yang
berbahagia !!!
Dengan berkumandangnya takbir, tahlil, dan tahmid yang
telah menggema sejak malam tadi, berarti satu pertanda telah berakhirnya bulan
Ramadhan.
Pada pagi hari ini, kita semua kaum muslimin dan muslimat
telah memasuki yaumul azhim, hari agung yang sangat istimewa. Karena
pada hari ini kebahagiaan dan kegembiraan berbaur menjadi satu, dalam dada setiap insan muslim
dari segala arah dan penjuru, lisan kita mengucapkan kalimat yang sama “Allahu
Akbar”, bibir kita basah dengan dzikir yang sama “Laa ilaaha Illah”,
dan mulut kita menggemakan suara yang sama “Walillahil hamdu.” Sebagai tanda kesucian batin yang telah sebulan lamanya digembleng
dalam kawah candra dimuka Ramadhan.
"....
dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur." (.al-Baqarah:185)
Sebulan lamanya kita merasakan derita lahir batin, menanggung kesusah payahan lapar dan dahaga, mengekang segala bentuk nafsu yang menjurus kepada batalnya puasa, kesemuanya itu dikerjakan pada siang hari dengan penuh kesabaran, keihklasan, dan keimanan yang tiada lain hanyalah untuk mengharap keridhaan Allah SWT. Begitu pula malam harinya, mendirikan qiyamu Ramadhan, selama sebulan penuh kita dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, seperti shalat tarawih, tadarus Al Qur’an dan lainnya, sebagai ibadah tathawu’ yang tidak lain juga merupakan tabungan untuk kehidupan akhirat kelak.
Hari ini adalah hari
kemenangan, yang layak untuk kita sambut dengan sukacita dan pantas untuk kita
rayakan. Tetapi segala suka cita yang kita rasakan pada hari ini, hendaknya
tidak membuat kita lupa, pada pelajaran penting yang kita dapatkan dari hikmah
berpuasa, tentang perihnya rasa lapar dan dahaga. Jika kita bisa
merasakan perihnya lapar dan dahaga sehari saat berpuasa, tentunya kita akan
menyadari, betapa menderitanya orang-orang yang menahan lapar berhari-hari.
Kegembiraan kita dalam menyambut kemenangan pada Idul Fitri ini, hendaknya juga
tidak membuat kita lalai, bahwa ketika kita duduk dengan wajah berseri dan
berbusana baru, masih ada orang – orang, yang -jangankan untuk berpakaian
baru-, untuk tersenyum saja mereka tidak sanggup, karena perut mereka yang
kelaparan. Perlu untuk kita sadari, bahwa Idul Fitri 1 Syawwal ini bukanlah
ajang untuk adu gengsi, atau unjuk status sosial. Idul Fitri bukanlah sekedar
arena kontes busana atau lomba menu dan kreasi kuliner.
Meskipun hari ini adalah
hari suka cita, tetapi sangat pantas bagi kita untuk menjadikan hari ini
sebagai “waqfah” tempat kita berhenti sejenak untuk menoleh ke
belakang, membaca jejak-jejak kita, mengevaluasi hari-hari yang telah kita
lalui, sebagai pelajaran untuk langkah-langkah ke depan. Marilah kita mencoba
memikirkan tentang kehidupan dunia kita, perbuatan dan tingkah laku kita, pada
hari-hari yang telah kita lalui, kemudian kita menghitung-hitung, dan bertanya
kepada diri kita sendiri “sudahkah cukup bekal kita untuk menghadapi hari
nanti?” “Dimanakah tempat yang pantas untuk kita saat hanya ada surga dan
neraka?”
Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia !!!
Dunia yang kita huni saat ini hanyalah sementara. Baju
baru yang kita pakai berapapun harganya- tak lama lagi akan menjadi usang,
rumah yang kita tempati –betapapun megahnya- juga pasti akan kita tinggalkan,
kendaraan yang kita naiki –bagaimanapun mewahnya- juga akhirnya hanya akan
menjadi besi tua, atau barang rongsokan. Sedangkan apa-apa yang dijanjikan oleh
Allah bagi hamba-hambanya yang beriman dan beramal shaleh adalah balasan berupa
kenikmatan abadi, dan kebahagiaan untuk selama-lamanya.
Lalu
tujuan apakah yang akan kita capai? Firman Allah SWT dalam Al Qur’an:
Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Al-baqarah:
183)
Dari ayat di atas kita memperoleh
kesimpulan, bahwasanya puasa ramadhan adalah ibadah wajib, dengan tujuan untuk
membentuk manusia yang bertakwa. Kita menyadari bahwa kehidupan yang
telah kita lalui saat ini penuh dengan persoalan. Tidak sedikit manusia hidup
tersesat ke lembah kehinaan, kerusakan, kehancuran, dan kesesatan, yang
disebabkan karena salah langkah dalam mengatasi persoalan kehidupannya.
Yang pasti,
dalam kehidupan ini kita dihadapkan kepada keadaan yang serba ganda, suka dan
duka, manis dan pahit, salah dan benar, kaya dan miskin, juga ada perintah dan
cegah. Apabila kita melihat kembali, tentang pengertian taqwa yg didapati,
bahwasanya taqwa ialah mengerjakan semua perintah Allah, serta menjauhi semua
larangan-laranganNya.
Jadi, seorang muttaqin
ialah orang yang dapat menyelamatkan diri dari kesesatan, kehancuran dan
semacamnya. Dengan mengikuti semua petunjuk, serta ketentuan Allah serta
meninggalkan laranganNya, dia tidak salah langkah, juga tidak salah pilih dalam
mengarungi samudera kehidupan, yang penuh dengan segala kemungkinan.
Dengan
demikian, lembaran-lembaran perjalanan hidup seseorang yang bertaqwa,
senantiasa berhiaskan amal-amal saleh, lebih mengutamakan kepentingan orang
banyak, rela berqurban demi kemaslahatan umat, dan jiwanya penuh diliputi kasih
sayang terhadap sesamanya.
Apabila keadaan seseorang sudah
sampai kepada tingkat muttaqin. Maka tidak mustahil bahwa janji Allah akan
segera terpenuhi, sesuai firmanNya:
Barangsiapa yang mengerjakan amal
saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya
akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka
kerjakan.
(An-Nahl: 97)
Itulah tujuan
ibadah puasa Ramadhan, yang baru saja selesai kita kerjakan selama sebulan
penuh.
Allahu
akbar x 3 Wa Lillahilhamd
kaum
muslimin dan muslimat yang berbahagia !!!
Hari ini, adalah hari yang penuh
kegembiraan, gembira karena terhapus segala dosa dan noda, sebagai bekas dari
puasa Ramadhan yang telah kita laksanakan sebulan lamanya. Sabda Rasulullah:
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًاوَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ. (رواه احمد)
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan
karena iman dan hanya mengharap ridha Allah niscaya diampunilah segala dosanya
yang telah lalu
(HR. Ahmad)
Tetapi kita harus ingat, meskipun
telah sempurna kita melaksanakan puasa Ramadhan, tetapi puasa itu sendiri masih
tergantung pahalanya, antara langit dan bumi, tidak akan sampai kepada Allah
sebelum dirobek dindingnya dengan membayar zakat fitrah.
Sabda
Rasulullah SAW :
صَوْمُ شَهْرِ
رَمَضَانَ, مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْاَرْضِ, وَلا يُرْفَعُ اِلاَّ
بِزَكَاةِ الْفِطْرِ
“Puasa Ramadhan pahalanya masih tergantung antara langit dan
bumi dan tidak akan diangkat dihadapan Allah kecuali dengan membayar zakat
fitrah”
Dari hadist ini, dapat kita peroleh pelajaran, bahwasanya zakat fitrah
merupakan kunci utama untuk diterimanya ibadah puasa kita, juga merupakan
pembersih bagi orang-orang yang berpuasa.
Sabda
Nabi Muhammad SAW:
فَرَضَ
رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةُ الْفِطْرِ ظُهْرَةٌ لِلصَّائِمِ,
وَطُعْمَةٌ لِلْمَسَاكِيْنِ, فَمَنْ اَدَّاهَا قَبْلَ الصّلآةِ, فَهِيَ زَكَاةٌ
مَقْبُوْلَةٌ, فَمَنْ اَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ
الصَّدَقَاتِ (رواه ابو داود, وابن ماجه)
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah
sebagai pembersih bagi orang-orang yang berpuasa Ramadhan dari perbuatan
sia-sia dan keji juga merupakan hidangan bagi orang-orang miskin. Maka
barangsiapa menunaikannya sebelum sholat Ied, ialah zakat yang dikehendaki, dan
barangsiapa yang menunaikannya sesudah shalat Ied, itulah sedekah dari
sedekah-sedekah biasa (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Nyatalah,
bahwa zakat fitrah merupakan satu kewajiban bagi semua muslim, lelaki maupun
perempuan, hamba sahaya maupun merdeka, orang tua maupun anak kecil, Bagi anak-anak, zakat
fitrah menjadi kewajiban orang tuanya, bagi istri, zakat fitrah menjadi
tanggungan suaminya, bagi pembantu, zakat fitrahnya menjadi kewajiban
majikannya. Dan begitu seterusnya,yakni setiap orang yang mempunyai tanggungan
nafkah kepada seseorang, maka dia wajib menanggung zakatnya.
Perintah zakat dalam
agama islam, disejajarkan dengan perintah menegakkan shalat, yang tidak kurang
dari 33 kali disebut dalam al qur’an, dan dari 33 kali tersebut, perintah
shalat selalu bergandengan dengan perintah zakat. Ini berarti bahwa antara
shalat dan zakat, adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
Artinya, Seorang mukmin yang baik, disamping dia menegakkan salat lima waktu, sudah
tentu dia akan menunaikan zakat, baik zakat fitrah ataupun zakat mall. Keduanya
sama-sama diperintahkan Allah, sebagai bentuk ajaran yang mengajarkan, bahwa
keseimbangan antara hablumminallah dan hablumminannas harus ada
dalam diri setiap umat islam, dengan demikian, maka, zakat adalah bentuk amal
sosial yang tidak kalah pentingnya dengan salat. Zakat harus
dibayarkan pada malam hari raya idul fitri, sampai sebelum dilaksanakannya
shalat Ied. Tepatnya semenjak tenggelamnya matahari akhir ramadhan, sampai
sebelum dilaksanakan shalat Idul Fitri.
Ied
artinya kembali fitri artinya asal kejadiannya, ia kembali kepada
asal kejadiannya, karena ia pada waktu lahir dari kandungan perut ibunya, tidak
mempunyai dosa, maka pada tanggal 1 Syawal ini, karena ibadah puasanya, ia
disebut kembali kepada asal kejadiannya pula.
Maka
dari itu, kita dituntut sunat untuk mengucapkan “Minal Aidin wal Faa Izin”
Mohon maaf lahir dan batin.
Jangan
sampai kita mendiamkan sesama Muslim, apalagi kita sampai kecewa berkepanjangan
dan mendiamkannya.
Sabda
Rasulullah SAW :
لاَ
يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ, اَنْ يَهْجَرَ مُسْلِماً, فَوْقَ ثَلَاثَ يَوْمٍ, فَمَاتَ
دَخَلَ النَّارَ
“Haram
bagi kita orang islam yang mendiamkan saudaranya sama-sama islam lebih dari
tiga hari. Apabila mati maka orang tersebut tetap akan masuk neraka”
Saudara-saudara sidang idul fitri
yang berbahagia !!!
Marilah kita terus meningkatkan
taqwa, dan mari kita ber-maaf-maafan, kita
habiskan semua permasalahan kita, semua sengketa kita selama setahun yang telah
lalu, agar kita kembali fitri.
Sebagai penutup, marilah dalam
kesempatan yang baik dan penuh barokah ini kita laksanakan silaturahim, kunjung
mengunjungi antara keluarga, orang tua, saudara, kerabat, sanak family, dan
sahabat. Kepada mereka kita minta maaf, juga memberi maaf atas
segala kesalahan lahir batin, sengaja ataupun tidak.
بارك الله لى
ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الايا ت والذكر الحكيم وتقبل مني
و منكم تلاوته انه هو السميع العليم.
KHUTBAH KEDUA
·
الله أكبر 7
×
·
الحمدلله حمدا كثيرا كما امر. اشهد ان
لا اله الا الله وحده لا شرك له, ارغاما لمن جهد به و كفر, و اشهد ان سيدنا محمد
عبده ورسوله سيد الخلا ئف و البشر. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد و على اله
و اصحا به مصابيح الغرر.
·
عبادالله اتقوا الله من سماع اللغو
وفضول الخبر وانتهوا عما نهاكم عنه وزجر, واعلموا ان الله تعالى امركم بامر بدء
فيه بنفسه وثنى بملائكته المسبحة بقدسه. فقال تعالى ان الله وملائكته يصلون على
النبي يا ايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
·
اللهم صلى على نبى الرحمة وشفيع الامة
وارض اللهم على اصحابه وقرابته وازواجه وذرياته اجمعين. وعن الخلفاء الراشدين ابى
بكر وعمر وعثمان وعلي وعلى بقية الصحابة والتابعين وتابع التابعين ومن تبعهم
باحسان الى يوم الدين وعلينا معهم برحمتك ياارحم الراحمين.
·
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمين
والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات, اللهم
انصر من نصر الدين واخذل من خدل المسلمين واعمل كلمتك الى يوم الدين واجعل بلدتنا
هذه امنة مطمئنة وسائر بلدان المسلمين عامة. ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة
حسنة وقنا عذاب النار. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
·
عبادالله ان الله يأمر بالعدل والاحسان
وايتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا
الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم واسئلوه من فضله يعظكم ولذكرالله اكبر. والله يعلم ما
تصنعون.
[1] Mahasiswa Pascasarjana S3 UIN
Malang Jatim – Telah dikhutbahkan pada hari Minggu 1 Syawwal 1433H/2012M di Masjid Baitul
Muttaqin Kediri Jatim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar baik menunjukkan pribadimu !