Welcome to Afive Blog

Kata-kata yang baik memiliki daya kreatif, kekuatan yang membangun hal-hal mulia, dan energi yang menyiramkan berkat-berkat kepada dunia.
JANGAN LUPA ISI BUKU TAMU

Minggu, 26 Desember 2010

MPAI - PPSI (prosedur pengembangan sistem instruksional ) dalam Pendidikan Agama



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah
Dalam proses pendidikan islam, pendekatan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan, karena pendekatan sarana yang sangat bermakna bagi materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat di pahami atau di serap oleh anak didik dan menjadi pengertian- pemgertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya.
Pendidikan tidak akan efektif apabila tidak melakukan pendekatan ketika menyampaikan suatu materi dalam proses belajar mengajar. Dalam proses pendidikan agama islam, pendidikan yang tepat guna adalah pendidikan yang mengandung nilai – nilai yang sejalan dengan materi pelajaran dan secara fungsional dpt dipakai untuk merealisasikan nilai – nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan islam.

B. Rumusan masalah
  1. Apa pengertian pendekatan dalam pendidikan  agama?
  2. Apa dan bagaimana PPSI dalam pendidikan agama?
  3. Apa dan bagaimana modul dalam mengajar agama?
  4. Apa pengertian CBSA?
  5. Apa dan bagaimana belajar tuntas?
6.       Apa dan bagaimana quantum teaching?  

C.Tujuan masalah
1.      Untuk mengetahui apa pengertian pendekatan dalam pendidikan agama
2.      Untuk mengetahui apa dan bagaimana PPSI dalam pendidikan agama
3.      Untuk mengetahui apa dan bagaimana modul dalam mengajar agama
4.      Untuk mengetahui apa pengertian CBSA
5.      Untuk mengetahui apa dan bagaimana belajar tuntas
6.      Untuk mengetahui apa dan bagaimana quantum teaching

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan
Dalam  kamus besar bahasa Indonesia, pendekatan adalah 1). proses perbuatan, cara mendekati; 2). Usaha dalam aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang di teliti; metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Secara terminologi Mulyono Sumardi menyatakan, bahwa “Pendekatan” dalam pendidikan islam berarti serangkaian asumsi mengenai hakikat pendidikan islam dan pengajaran Agama Islam serta belajar Agama Islam.
Pendekatan selalu terkait dengan tujuan, metode dan teknik, karena teknik yang bersifat implementasional dalm pengajaran tidak terlepas dari metode apa yang digunakan. Sementara metode sebagai rencana yang menyeluruh tentang penyajian materi pendidikan selalu didasarkan dengan pendekatan, dan pendekatan merujuk kepada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.[1]
Properties

Share / Save / Like

Senin, 13 Desember 2010

Kebijaksanaan Pemerintah Dalam Bidang Pendidikan di Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dengan susah payah akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya sendiri, tanpa meminta belas kasihan dari pemerintah Jepang / bangsa lain. Kemerdekaan Indonesia melahirkan kehidupan baru disegala bidang, termasuk pendidikan setelah Indonesia merdeka, bangsa Indonesia sendiri secepatnya mengubah sistem pendidikan dan menyesuaikannya dengan keadaan baru sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Maka di perlukan system pendidikan Nasional yang berdasarkan eksistensi masa lampau, masa kini, dan kewaspadaan terhadap perkembangan ke depan.

B.    Rumusan Masalah
1.       Mengapa lembaga pendidikan seperti Madrasah dan Pesantren pada masa awal kemerdekaan mendapat perhatian dari pemerintah ?
2.       Ada berapakah organisasi Islam yang peduli terhadap perkembangan pendidikan di masa awal kemerdekaan Indonesia ?

Properties

Share / Save / Like

Rabu, 08 Desember 2010

PROPOSAL SKRIPSI “ PERANAN GURU TIDAK TETAP (WIYATA BHAKTI) DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PROSES PEMBELAJARAN



PROPOSAL SKRIPSI
“ PERANAN GURU TIDAK TETAP (WIYATA BHAKTI) DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PROSES PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2
KEC. BOYOLANGU, KAB. TULUNGAGUNG ”
TAHUN AJARAN 2009/2010

ABSTRAK
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Proposal Skripsi dengan judul : ” Peranan Guru Tidak Tetap (Wiyata Bhakti) Dalam Menunjang Keberhasilan Proses Pembelajaran Studi Kasus di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung “, Oleh Afiful Ikhwan Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, NIM 3211063024. Tahun 2010.

A.     Latar Belakang Masalah
Era globalisasi merupakan era persaingan mutu atau kualitas. Dalam menghadapi berbagai perubahan di era ini diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dalam menghadapi setiap tantangan yang muncul. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting membangun masyarakat. Pendidikan juga mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda bangsa yang unggul, manusia yang lebih berkebudayaan serta manusia sebagai individu yang memiliki kepribadian yang lebih baik.
Dalam UU no. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual-keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Salah satu tujuan pendidikan nasional yang harus di capai oleh bangsa Indonesia seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia adalah cita-cita luhur perjuangan bangsa Indonesia dalam mengarahkan dan perkembangan.
Upaya mencerdaskan bangsa Indonesia dalam artian meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang dapat direalisasikan melalui kegiatan pendidikan. Seperti yang dirumuskan dalam ketetapan-ketetapan MPR. Republik Indonesia tentang pendidikan nasional, yaitu :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rokhani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[1]
Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiaan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan. Iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif dan keinginan untuk maju.[2]
Properties

Share / Save / Like

AGAMA YAHUDI DAN KRISTEN



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Yahudi dengan mudah menjadi sasaran tudingan karena mereka tampak beruntung dengan perubahan masyarakatnya. Dalam masyarakat Eropa tradisional, orang Yahudi sebagai minoritas agama dikucilkan dan biasanya tidak diperbolehkan berperan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat: politik, pemilikan tanah dan banyak jenis pekerjaan dilarang bagi mereka. Runtuhnya tatanan sosial tradisional dan perkembangan ke arah masyarakat industri berarti juga berakhirnya larangan lama dan kemungkinan mobilitas sosial bagi semua orang Eropa termasuk Yahudi. Bagi golongan yang telah menghilangkan privilese lama dalam proses modernisasi ini, atau yang merindukan masyarakat tradisional, Yahudi menjadi simbol dari semua perubahan yang terjadi; sikap anti-kemodernan diungkapkan dalam bentuk antisemitisme.
Di dalam makalah ini kami akan membahas lebih spesifik lagi tentang atau yang berkaitan dengan agama yahudi dan itupun tidak keluar dari lingkup pembahasan yang sudah ditetapkan seperti dimulai dari sejarahnya, ajarannya, aliran-alirannya dan perkembangan atau bagaimana peran dari agama ini, karena sebagaimana yang diketahui bahwa agama ini tidak diakui pada Negara Indonesia.

Properties

Share / Save / Like

Selasa, 07 Desember 2010

UKURAN KEBENARAN



Berfikir merupakan kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar, apa yang disebut benar bagi seseorang belum tentu benar bagi orang lain. Secara umum, orang merasa bahwa tujuan pengetahuan adalah untuk mencapai kebenaran , problem kebenaran inilah yang memacu tumbuh dan berkembangnya epistimologi. Perlu dibedakan adanya tiga jenis kebenaran. Yaitu ; kebenaran epistimologis, ontologis dan semantis.

Teori yang menjelaskan kebenaran epistimologis adalah :
1.      Teori Korespondensi tentang kebenaran.
Dikatakan benar apabila ada kesesuaian antara yang dimaksud oleh suatu pernyataan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
           
Dengan demikian, kebenaran epistimologis adalah keterkaitan antara subjek dan objek.
           
Suatu pengertian adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang diselaraskannya, yaitu apabila ia menyatakan apa adanya, kebenaran adalah yang besesuaian dengan fakta.
           
Properties

Share / Save / Like

Pengembangan Kurikulum



BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang Masalah
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam upaya membentu peserta didik menguasai tijuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat. Sementara itu otak dari semua alur proses terjadinya pendidikan yaitu kurikulum. Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siwa disekolah. Dalam kurikulum sendiri terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan dan perbuatan pendidikan. Rancangan pendidikan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada pelaksna pendidikan dalam proses pembimbingan pengembangan siswa untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh peserta didik itu sendiri, keluarga dan masyarakat.
Properties

Share / Save / Like